digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Cathrine
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kota Baru Parahyangan merupakan sebuah kota mandiri berwawasan pendidikan yang mulai dikembangkan pada tahun 2002 lalu dan terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Kota Baru Parahyangan dirancang untuk menampung segala fasilitas dan fungsi perkotaan, dengan tujuan membentuk komunitas baru dengan pusat aktivitas baru yang tidak membebani Kota Bandung dan sekitarnya yang sudah sangat padat. Oleh karena itu, pembangunan Kota Baru Parahyangan harus dapat mengakomodasikan fasilitas yang lengkap dengan fungsi yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Salah satu fasilitas yang dibutuhkan di Kota Baru Parahyangan adalah sebuah lifestyle center yang dapat mewadahi kegiatan pemenuhan gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari yang bersifat rekreatif, seperti kegiatan berbelanja, kegiatan rekreasi dan hiburan serta kegiatan kuliner. Pusat rekreasi dan perbelanjaan tepi air Kota Baru Parahyangan merupakan sebuah proyek lifestyle center yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kota Baru Parahyangan maupun kebutuhan penduduk sekitar. Proyek berlokasi di kawasan town center Kota Baru Parahyangan dengan lahan seluas 20.300 m2. Lokasi proyek yang berada di tepi Waduk Saguling memberikan karakter yang kuat bagi proyek sehingga mempengaruhi pendekatan serta konsep perancangan yang diterapkan. Kemiringan lahan mempengaruhi komposisi dan peletakan massa bangunan. Bangunan terdiri dari dua massa utama yang dijadikan satu dan terdiri dari 3-4 lantai. Bentuk massa bangunan didesain agar terlihat seperti mengalir mengelilingi waduk dengan bentuk massa yang luwes dan organik. Luas bangunan yang akan dirancang kurang lebih sebesar 23.000 m2.