COVER Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 7 Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Yohanes Aldi
PUBLIC Alice Diniarti
Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang dikenal sebagai kota kreatif
dan kota sejarah. Perkembangan Bandung sebagai kota kreatif didasari salah
satunya berdasarkan pemahaman tentang identitas lokal setempat. Identitas kota
Bandung dapat dilihat melalui keberadaan kawasan bangunan lama dan cagar
budaya yang ada di Bandung. Namun disisi lain, saat ini bangunan lama mulai
mengalami degradasi. Hal ini dapat terjadi karena pada umumnya, usaha
preservasi bangunan dilakukan hanya untuk tujuan estetika. Kondisi ini dapat
menimbulkan isu, di mana keberadaan bangunan bersejarah seiring berjalannya
waktu akan ‘terlupakan’ dan berujung pada hilangnya salah satu identitas lokal
Bandung. Disamping itu, perkembangan Bandung sebagai kota kreatif kini
mengarah pada sektor ekonomi kreatif seperti fashion, kuliner dan teknologi. Hal
ini juga didukung dengan fakta Indonesia akan mengalami bonus demografi pada
tahun 2025, di mana dominasi masyarakat usia produktif adalah generasi milenial.
Isu ini, juga akan berdampak pada perubahan sistem ekonomi menjadi era
ekonomi digital dan kebutuhan ruang yang baru. Salah satu solusi dari tuntutan
kebutuhan ruang baru yang saat ini sedang berkembang adalah coworking space,
tempat kerja yang menawarkan tingkat fleksibilitas tinggi dengan fasilitas
bersama. Namun, coworking space tidak sekedar tempat kerja tapi juga sebagai
tempat yang berpotensi untuk membangun komunitas dalam masyarakatnya.
Dua isu utama yang terjadi di Bandung dapat menjadi bentuk solusi yang
menguntungkan untuk kedua belah pihak. Bangunan lama di Bandung yang
mengalamai degradasi dapat dimanfaatkan sebagai coworking space sebagai salah
satu bentuk upaya untuk mempertahankan identitas Kota Bandung. Konsepnya
adalah untuk menghubungkan masa lalu (bangunan lama) dan masa depan
(lingkungan kerja kreatif) melalui fungsi coworking space. Dasar teori yang
digunakan dalam proses simulasi desain adalah third place dari Oldenburg dan
adaptive reuse building. Perancangan coworking space sebagai third place dapat
menciptakan ruang informal untuk komunitas Bandung untuk bekerja dan
berkumpul. Dengan mengubah fungsi bangunan lama di Bandung untuk menjadi
tempat kerja baru bagi masyarakat kreatif, maka Bandung dapat mempertahankan
identitas lokal daerah serta memberikan fasilitas ruang kerja dan ruang publik
baru untuk komunitas masyarakat untuk mengembangkan kreativitas dan ekonomi
masyarakat.