COVER Andrie Irawan Kartamihardja
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Andrie Irawan Kartamihardja
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Andrie Irawan Kartamihardja
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Andrie Irawan Kartamihardja
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Andrie Irawan Kartamihardja
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Andrie Irawan Kartamihardja
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Andrie Irawan Kartamihardja
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Andrie Irawan Kartamihardja
PUBLIC Alice Diniarti
Daerah Pecinan di daerah Priangan khususnya di Bandung tidak terlihat homogen
seperti Pecinan di kota-kota lain karena adanya perubahan peraturan yang
diterapkan oleh Pemerintah Belanda yang memungkinkan warga etnis Tionghoa
untuk tinggal di luar “Chineeschekamp” yang telah ditentukan. Dengan kondisi
tidak adanya batas yang jelas dan berbaur dengan warga Pribumi, maka terdapat
dugaan bahwa ruko yang terdapat daerah Pecinan di kota Bandung memiliki
karakteristik sendiri sebagai cerminan terjadinya adaptasi budaya yang dilakukan
oleh warga imigran Tionghoa untuk merespon kondisi sosial di sekitarnya. Fokus
penelitian meliputi variabel-variabel yang terdiri atas elemen fasad yang meliputi
ketinggian fasad, bentuk dan dekorasi atap, bentuk dan dekorasi bukaan, bentuk
dan dekorasi teras dan balkon, profil potongan fasad, dan kesatuan dan keragaman
fasad pada masing-masing lokasi. Peneliti memilih ruko sebagai objek penelitian
karena memiliki potensi untuk menunjukkan bentuk rumah yang dipengaruhi oleh
faktor sosial-budaya. Lokasi penelitian yang dipilih adalah empat ruas jalan yang
berada di sekitar Pasar Baru, yaitu Jalan Oto Iskandardinata yang dulunya
merupakan Jalan Pasar Baru dengan batas utara pada Stasiun Kereta Api Bandung
dan batas selatan pada Jalan Asia Afrika/Jalan Sudirman yang dulunya merupakan
Jalan Raya Pos, Jalan Pasar Utara, Jalan Pasar Selatan, dan Jalan Pasar Barat.
Data yang didapatkan dari observasi berupa foto fasad bangunan. Kemudian
karakteristik yang ditemukan pada ruko di Bandung dibandingkan dengan
karakteristik ruko dari data sekunder di Asia Tenggara untuk mengungkap apakah
karakteristiknya sama atau berbeda. Secara umum karakteristik fasad pada
bangunan ruko pra-modern di Bandung dapat dikatakan sama dengan karakteristik
fasad pada bangunan ruko pra-modern di kota lain di Asia Tenggara. Namun
elemen dekorasi pada ruko pra-modern di Bandung menunjukkan keunikan yaitu
tidak terdapatnya elemen dekorasi Tionghoa pada kolom dan dinding teras dan
balkon. Hal ini disebabkan oleh uniknya latar belakang sejarah yang
mempengaruhi periode persebaran komunitas Tionghoa dan ruko di Bandung.