digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Monica Viola Br Purba
PUBLIC didi kusnendi

Pogostemon cablin Benth atau sering disebut nilam memiliki varietas unggul yaitu Patchoulina 2 dengan produktivitas terna basah 37,73 ton/ha/tahun dan terna kering sebesar 12,56 ton/ha/tahun. Pada industri ini dihasilkan residu padat nilam setelah distilasi yang mencapai 90-95% dari bahan baku. Residu padat destilasi nilam memiliki potensi sebagai pakan ternak, namun kualitas pakan masih rendah sehingga dilakukan peningkatan kualitas dengan pre-treatment fermentasi menggunakan jamur Phanerochaete chrysosporium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pre-treatment fermentasi menggunakan jamur P. chrysosporium terhadap komponen fraksi lignoselulosa, kandungan nutrisi dan fermentabilitas in vitro. Variasi perlakuan yang digunakan adalah residu padat destilasi daun dengan pre-treatment fermentasi menggunakan jamur P. chrysosporium sebelum distilasi (P1), residu padat destilasi daun dengan pre-treatment fermentasi menggunakan jamur P. chrysosporium setelah distilasi (P2), residu padat destilasi batang-pucuk dengan pre-treatment fermentasi menggunakan jamur P. chrysosporium sebelum distilasi (P3) dan residu padat destilasi batang-pucuk dengan pre-treatment fermentasi menggunakan jamur P. chrysosporium setelah distilasi (P4). Penelitian menunjukkan bahwa fermentasi menggunakan jamur P. chrysosporium mampu mendegradasi fraksi lignin dan selulosa pada biomassa daun sementara biomassa batang-pucuk mengalami degradasi selulosa dan hemiselulosa. Analisis proksimat pada variasi pakan menunjukkan adanya peningkatan kadar protein kasar dan abu, sedangkan kadar lemak kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) mengalami penurunan. Kelayakan residu sebagai pakan ternak dikaji dengan fermentabilitas in vitro dengan pengujian amonia dan volatile fatty acid (VFA) yang dilakukan pada rancangan acak lengkap (RAL) campuran rumput lapang (RL) dan masing-masing variasi pakan (100% dan 50%-50%). Hasil yang diperoleh bahwa ransum dengan 100% residu padat destilasi nilam pada P3R0 memberikan kadar amonia dan VFA yang tertinggi dikuti dengan P2R0, P4R0 dan P1R0.