Waterflooding digunakan dalam perolehan minyak sekunder untuk memberikan tekanan tambahan pada reservoir serta mendorong minyak ke sumur produksi. Low salinity water injection adalah salah satu metode untuk meningkatkan perolehan minyak yang mulai populer. Beberapa tahun ini, injeksi pada reservoir batu pasir dengan mengatur salinitas air mulai gunakan sebagai metode injeksi. Air laut yang telah dimodifikasi juga diuji pada reservoir batu kapur dalam perolehan minyak tersier dan sebagai hasilnya, uji ini mampu mengurangi saturasi minyak residu. Kebutuhan akan low salinity water injection terus meningkat karena biaya operasi yang lebih murah jika dibandingkan dengan metode EOR yang lain.
Studi ini mempelajari parameter – parameter yang berpengaruh pada low salinity water injection terhadap tingkat perolehan minyak. Terdapat tiga parameter dalam studi ini. Tiga parameter tersebut adalah laju injeksi dan laju produksi, salinitas air injeksi, dan kandungan ion dalam air injeksi. Selain parameter – parameter tersebut, dilakukan studi pada sequential dilution. Sequential dilution adalah teknik baru dalam meningkatkan perolahan minyak pada low salinity water injection. Jumlah siklus dan pola salinitas pada sequential dilution dipelajari dalam studi ini.
Hasil studi menunjukan bahwa ketiga parameter tersebut berpengaruh dalam tingkat perolehan minyak. Sequential dilution juga memberikan dampak positif pada studi ini. Optimisasi tiap parameter dalam low salinity water injection dibutuhkan untuk memksimalkan tingkat perolehan minyak.