digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Suatu bahan tambahan pangan (BTP) harus terbukti aman berdasarkan pada hasil pengujian eksperimental. Namun demikian, jika data eksperimental tidak memadai atau tidak tersedia, metode komputasi dapat digunakan untuk melakukan kajian keamanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data afinitas senyawa-senyawa perisa terhadap reseptor androgen (PDB ID: 3V49) dan estrogen (PDB ID: 3ERT) sebagai bagian dari evaluasi keamanan BTP menggunakan metode komputasi. Senyawa perisa terdaftar dikelompokkan berdasarkan gugus fungsi utamanya dan dilakukan pengambilan 40 sampel senyawa yang merepresentasikan setiap golongan dan subgolongan. Senyawa tersebut dikaji dengan metode docking menggunakan aplikasi AutoDock. Sepuluh senyawa dengan estimasi energi bebas docking terendah dikaji lebih lanjut dengan menggunakan metode dinamika molekuler menggunakan aplikasi AMBER dengan metode perhitungan MM/PBSA. Tamoksifen sebagai senyawa pembanding pada reseptor estrogen menunjukkan nilai konstanta disosiasi (Ki) sebesar 5,2808 x 10- 3 M dan 10 senyawa yang diuji menunjukkan nilai Ki pada rentang 1,4116 x 10- 10 M hingga 4,4683 x 102 M. Pada reseptor androgen, 4-[(4R)-4-(4-hidroksifenil)-3,4-dimetil-2,5-dioxoimidazolidin1-yl]-2-(trifluorometil) benzonitril sebagai senyawa pembanding menunjukkan nilai Ki sebesar 3,084 x 10- 6 M dan 10 senyawa yang diuji menunjukkan nilai Ki pada rentang 1,3622 x 10- 9 hingga 1,7547 x 10- 2 M. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tiga dari sepuluh senyawa yang diuji pada reseptor estrogen yaitu sinamil sinamat, gliseril tribenzoat dan 2-tienil disulfida menunjukkan afinitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa pembanding. Satu dari sepuluh senyawa yang diuji pada reseptor androgen yaitu gliseril monooleat menunjukkan afinitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa pembandingnya.