Litium adalah unsur logam dalam Golongan IA pada Sistem Periodik Unsur
(Golongan Alkali) dengan nomor atom 3 dan massa atom 6,94. Litium paling
banyak digunakan untuk material pada baterai. Penggunaan baterai lithium ini
cukup tinggi dimana penggunaan paling tinggi (sekitar 60%) adalah untuk baterai
telefon seluler. Teknologi baterai lithium dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis,
yaitu Lithium Ion Batteries (baik elektrolit cair maupun elektrolit padat), Lithium
Air Batteries yang memanfaatkan oksigen dari udara, Lithium Water Batteries
yang menggunakan air sebagai elektrolit dan Super Capasitor yang berfungsi
menyimpan energi listrik. Lithium Water Batteries tidak sesuai untuk aplikasi
mobil listrik (electric vehicle/EV), sementara tiga yang lain merupakan jenis yang
dapat digunakan sebagai sumber energi dalam mobil listrik.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi sumberdaya
litium yang ada dalam brine water, mineral spodumen dan mineral lainnya dalam
batuan granitik. Spodumen adalah salah satu mineral utama yang mengandung
litium. Mineral spodumen di dalam batuan granitik biasanya dijumpai dalam
bentuk ?–spodumen yang tidak reaktif, sehingga perlu dilakukan beberapa
rangkaian proses untuk merubah fasa ?–spodumen menjadi ?-spodumen yang
reaktif, salah satunya yaitu dengan proses pemanggangan dengan menggunakan
kalium sulfat (K2SO4). Pada penelitian ini dilakukan studi ekstraksi litium dari
mineral spodumen dalam batuan granitik dari Kalimantan Selatan dengan proses pemanggangan dekomposisi menggunakan kalium sulfat dengan perbandingan
rasio (m/m) sampel bijih/K2SO4 sebesar 1:1. Proses konversi dilakukan dalam
sebuah muffle furnace pada variasi temperatur 350°C, 450°C, 550°C, 600 °C,
700°C, 800°C, 900°C and 1000°C dan waktu 20 menit, 40 menit dan 60 menit.
Setelah didapatkan fasa ?-spodumen, dilakukan proses pelindian dengan
menggunakan air (aquades) dan larutan asam klorida (HCl) dengan menggunakan
variasi kecepatan pengadukan, variasi perbandingan padatan/cairan, konsentrasi
HCl, temperatur dan waktu pelindian.
Hasil analisis XRD menunjukan bahwa batuan granitik dari Kalimantan Selatan
mengandung mineral spodumen (LiAlSi2O6). Mineral utama dalam batuan
granitik dari Kalimantan Selatan adalah albit (NaAlSiO3O8) dan kuarsa (SiO2).
Percobaan dekomposisi dengan pemanggangan campuran sampel dan K2SO4 pada
temperatur 700 °C selama 40 menit berhasil mengkonversi ?-spodumen menjadi
?-spodumen. Pada percobaan pelindian dalam air didapatkan persen ekstraksi Li
terbesar yaitu 97,57 % pada kecepatan pengadukan 300 rpm, perbandingan
padat/cair (gr/ml) 1:3, temperatur 40°C dan waktu pelindian 40 menit. Persen
ekstraksi elemen lainnya yaitu Al 0,0014%, Si 21,14%, Fe 0,00089% dan Mg
2,88%. Sementara, pada percobaan pelindian dengan menggunakan asam klorida
didapatkan persen ekstraksi Li terbaik 98,79% pada kondisi kecepatan
pengadukan 360 rpm, konsentrasi HCl 1M, perbandingan padat/cair (gr/ml) 1:3,
temperatur 40°C dan waktu pelindian 40 menit, dengan persen ekstraksi elemen
lainnya yaitu Al 0,025%, Si 10,94 %, Fe 25,94% dan Mg 33,72%.
Perpustakaan Digital ITB