digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Litium adalah unsur logam dalam Golongan IA pada Sistem Periodik Unsur (Golongan Alkali) dengan nomor atom 3 dan massa atom 6,94. Litium paling banyak digunakan untuk material pada baterai. Penggunaan baterai lithium ini cukup tinggi dimana penggunaan paling tinggi (sekitar 60%) adalah untuk baterai telefon seluler. Teknologi baterai lithium dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu Lithium Ion Batteries (baik elektrolit cair maupun elektrolit padat), Lithium Air Batteries yang memanfaatkan oksigen dari udara, Lithium Water Batteries yang menggunakan air sebagai elektrolit dan Super Capasitor yang berfungsi menyimpan energi listrik. Lithium Water Batteries tidak sesuai untuk aplikasi mobil listrik (electric vehicle/EV), sementara tiga yang lain merupakan jenis yang dapat digunakan sebagai sumber energi dalam mobil listrik. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi sumberdaya litium yang ada dalam brine water, mineral spodumen dan mineral lainnya dalam batuan granitik. Spodumen adalah salah satu mineral utama yang mengandung litium. Mineral spodumen di dalam batuan granitik biasanya dijumpai dalam bentuk ?–spodumen yang tidak reaktif, sehingga perlu dilakukan beberapa rangkaian proses untuk merubah fasa ?–spodumen menjadi ?-spodumen yang reaktif, salah satunya yaitu dengan proses pemanggangan dengan menggunakan kalium sulfat (K2SO4). Pada penelitian ini dilakukan studi ekstraksi litium dari mineral spodumen dalam batuan granitik dari Kalimantan Selatan dengan proses pemanggangan dekomposisi menggunakan kalium sulfat dengan perbandingan rasio (m/m) sampel bijih/K2SO4 sebesar 1:1. Proses konversi dilakukan dalam sebuah muffle furnace pada variasi temperatur 350°C, 450°C, 550°C, 600 °C, 700°C, 800°C, 900°C and 1000°C dan waktu 20 menit, 40 menit dan 60 menit. Setelah didapatkan fasa ?-spodumen, dilakukan proses pelindian dengan menggunakan air (aquades) dan larutan asam klorida (HCl) dengan menggunakan variasi kecepatan pengadukan, variasi perbandingan padatan/cairan, konsentrasi HCl, temperatur dan waktu pelindian. Hasil analisis XRD menunjukan bahwa batuan granitik dari Kalimantan Selatan mengandung mineral spodumen (LiAlSi2O6). Mineral utama dalam batuan granitik dari Kalimantan Selatan adalah albit (NaAlSiO3O8) dan kuarsa (SiO2). Percobaan dekomposisi dengan pemanggangan campuran sampel dan K2SO4 pada temperatur 700 °C selama 40 menit berhasil mengkonversi ?-spodumen menjadi ?-spodumen. Pada percobaan pelindian dalam air didapatkan persen ekstraksi Li terbesar yaitu 97,57 % pada kecepatan pengadukan 300 rpm, perbandingan padat/cair (gr/ml) 1:3, temperatur 40°C dan waktu pelindian 40 menit. Persen ekstraksi elemen lainnya yaitu Al 0,0014%, Si 21,14%, Fe 0,00089% dan Mg 2,88%. Sementara, pada percobaan pelindian dengan menggunakan asam klorida didapatkan persen ekstraksi Li terbaik 98,79% pada kondisi kecepatan pengadukan 360 rpm, konsentrasi HCl 1M, perbandingan padat/cair (gr/ml) 1:3, temperatur 40°C dan waktu pelindian 40 menit, dengan persen ekstraksi elemen lainnya yaitu Al 0,025%, Si 10,94 %, Fe 25,94% dan Mg 33,72%.