digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Victorina Arif
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 1 Victorina Arif
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Victorina Arif
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Victorina Arif
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Victorina Arif
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Victorina Arif
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Victorina Arif
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Victorina Arif
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Victorina Arif
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

Pada tahun 2018, Indonesia ditunjuk untuk menjadi tuan rumah ASEAN Games VIII. Untuk menyambut pertandingan tersebut, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan instruksi kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun dan merenovasi kawasan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno. Senayan Aquatic Stadium merupakan salah satu venue yang menjadi proyek pembangunan dan renovasi tersebut. Aquatic Stadium ini memiliki kapasitas 4000 penonton dan akan di renovasi untuk mengikuti standar dan persyaratan FINA. Senayan Aquatic Stadium memiliki luas lahan 40.076 m² dan luas yang dapat dibangun adalah 17.756 m². Senayan Aquatic Stadium merupakan salah satu bangunan heritage, hal ini menjadi salah satu isu perancangan stadion ini bagaimana mempertahankan bangunan heritage dengan sentuhan modern. Konsep umum bangunan ini adalah perwujudan aquatic stadium sebagai ikon olahraga renang modern di Indonesia dengan mempertahankan Senayan Aquatic Stadium sebagai bangunan heritage. Konsep tersebut diturunkan menjadi solusi-solusi desain antara lain konsep bentuk “box in box”; fasade bangunan yang menonjolkan bangunan heritage; penambahan ruang-ruang sesuai fungsi dan kebutuhan serta standarisasi internasional kolam renang. Untuk menjadi ikon olahraga renang modern di Indonesia, stadion dirancang dengan dengan bentuk atap yang merupakan hasil transformasi profil atap Istora dan Stadion Utama serta penggunaan sistem struktur surface active berbentuk lipat, dan tetap memberikan visual yang harmonis dengan bangunan eksisting di sekitarnya.