Huff-n-Puff gas CO2 dikenal sebagai salah satu metode stimulasi yang mampu meningkatkan produksi minyak.
Gas CO2 bekerja dengan cara mengurangi viskositas minyak dan menyebabkan oil swelling. Pengaruh gas CO2
ini memiliki kinerja yang berbeda tergantung pada durasi injeksi, durasi perendaman, dan laju injeksi. Selain
teknik injeksi, karakteristik reservoir juga mempengaruhi keefektifan injeksi gas CO2. Beberapa parameter yang
berperan penting seperti permeabilitas reservoir, porositas, komposisi fluida, dan tekanan reservoir. Oleh karena
itu, diperlukan analisa sensitivitas keteknikan untuk mengetahui pengaruh parameter tersebut terhadap kumulatif
produksi minyak dan evaluasi keekonomian untuk menentukan kasus yang menguntungkan.
Hasil dari simulasi skenario parameter reservoir digunakan untuk membangun persamaan kumulatif minyak
pada Lapangan R sebagai fungsi dari permeabilitas, porositas, API, dan tekanan reservoir. Keempat parameter
tersebut memiliki pengaruh positif terhadap kumulatif produksi minyak.
Studi ini menunjukkan karakteristik minimal yang menguntungkan untuk dilakukan injeksi huff-n-puff gas CO2
adalah reservoir dengan porositas sedang, permeabilitas sedang, tekanan reservoir tinggi, dan API tinggi. Selain
itu, kriteria reservoir paling baik untuk injeksi huff-n-puff gas CO2 adalah reservoir dengan porositas tinggi,
permeabilitas tinggi, API tinggi, dan tekanan reservoir tinggi untuk kasus dasar dengan IOIP sebesar 1 juta bbl.
Kenaikan IOIP sebesar 200% menaikkan net profit hampir 5 kali. Di lain pihak, penurunan IOIP sebesar 200%
menurunkan net profit 1.5 kali. Skenario injeksi optimum didapatkan saat laju injeksi 1500 MSCFD diikuti
dengan durasi injeksi 10 hari dan durasi perendaman 11 hari. Kasus terbaik pada studi ini meningkatkan
perolehan kumulatif produksi minyak sebesar 25.32 MSTB dari base case dan memperoleh net profit hampir
US$ 880,000 dari base case awal yang memiliki net profit negatif.