Perolehan minyak dari lapangan yang sudah tua menjadi lebih vital, karena memperoleh sumber minyak y ang baru tidaklah mudah. Dengan harga minyak dan biaya eksplorasi yang tidak pasti, kepentingan untuk memaksimalkan pengembangan cadangan yang ada menjadi meningkat. Lapangan minyak pada umumnya diproduksikan dengan strategi penurunan tekanan dengan produksi yang tiba di akhir ketika tekanan reservoir terlalu rendah untuk mempertahankan laju alir yang dapat berjalan secara ekonomis. Banyak lapangan miny ak di Indonesia yang saat ini berada pada tahap produksi y ang sudah tua dengan penurunan produksi primer dan sekunder akibat penurunan tekanan di reservoir. Beberapajenis aplikasi EOR seperti injeksi tercampur terbukti signifikan dalam meningkatkan perolehan minyak. Namun, di Indonesia, aplikasi dari injeksi tersebut dibatasi oleh pemnasalahan tekanan reservoir rendah yang pada umumnya ditemukan berada dibawah tekanan tercampur minimum . Tekanan reservoir yang dibawah tekanan tercampur minimum menyebabkan mekanisme perpindahan di reservoir menjadi tidak tercampur dan mekanisme untuk mencapai Twndisi tercampur dibutuhkan, dimana hal tersebut adalah kompleks, sehingga perlu dilakukan studi lebih lanjut.
Tujuan dari studi ini adalah untuk menginvestigasi efektivitas dari injeksi Miscible Water Alternating Gas (MWAG) untuk meningkatkan perolehan minyak untuk tekanan reservoir dihawah MMP menggunakan model simulasi reservoir yang di/akukan untuk merama/kan jumlah produksi selama 20 tahun. Studi ana/isis sensitivitas dilakukan dengan melakukan variasi pada parameter sensitivitas operasional (seperti /aju injeksi air, laju injeksi gas, durasi injeksi, dan tekanan dasar sumur injeksi), dan kondisi reservoir yang berbeda (seperti densitas minyak, permeahilitas reservoir, dan lwmpresihilitas hatuan). Studi ini juga menganalisa dampak dari MWAG dalam meningkatkan perolehan minyak dan peifonna produksi dalam perhandingannya dengan metode-metode EOR lainnya : injeksi air, injeksi gas CO:b dan injeksi Immiscible Water Alternating Gas(IWAG).
Hasil studi menunjukkan hahwa metode in.jeksi MWAG sehaiknya diterapkan pada saat awal mula waktu produksi dan ketika tekanan reservoir turun tidak terlalu jauh dari MMP nya. Dan juga, metode injeksi ini memberikan hasil faktor perolehan minyak tertinggi dibandingkan dengan metode perolehan minyak yang lainnya dengan nilai sebesar 67.03%, diikuti oleh metode in.jeksi air, injeksi gas C02, injeksi !WAG dengan nilaifaktor perolehan minyak sebesar 58.69%, 47.15%, 41.12% untuk masing-masing metode. Hasil studijuga menunjukkan bahwa injeksi MWAG a/ran efektif ketika diterapkan pada reservoir dengan minyak berat dan menengah, juga dapat diterapkan pada variasi penneabilitas reservoir dan kompresibilitas batuan.