digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook karya

COVER Edo Bintang O. Napitupulu
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Edo Bintang O. Napitupulu
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Edo Bintang O. Napitupulu
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Edo Bintang O. Napitupulu
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Edo Bintang O. Napitupulu
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Edo Bintang O. Napitupulu
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Edo Bintang O. Napitupulu
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan penduduk merupakan hal yang pasti dalam perkembangan zaman. Dengan semakin bertambah banyaknya penduduk ini maka kebutuhan masyarakat terhadap besar listrik yang digunakan pasti akan meningkat. Kebutuhan listrik yang semakin meningkat tersebut harus berbanding lurus dengan sumber energi yang ada di dunia. Untuk itu , harus dikembangkan pembangkit listrik tenaga energi terbarukan yang memiliki sumber energi yang tidak terbatas. Selain itu, listrik merupakan hak bagi seluruh manusia namun masih banyak ditemukan daerah-daerah terutama daerah tertinggal,terdepan, dan terluar (3T) yang belum memiliki fasilitas listrik. Salah satunya adalah provinsi Papua karena hanya memiliki rasio elektrifikasi 72.04% dimana Indonesia sendiri sudah mencapai elektrifikasi sebesar 95,35%. Oleh karena itu, penulis memiliki keinginan untuk membantu pengembangan penelitian terhadap daerah 3T tentang mendesain pembangkit listrik off-grid di daerah tersebut. Dalam penelitian ini diambil daerah penelitian di Desa Pirien, Kabupaten Asmat. Dimana Kab. Asmat merupakan kabupaten yang memiliki elektrifikasi tidak begitu tinggi. Sesuai dengan peraturan pemerintah tentang daerah 3T , profil beban desa Pirien dibagi menjadi dua jenis yaitu beban komunal 20 kWh dan beban administrasi 11 kWh. Penelitian ini menggunakan aplikasi HOMER Pro untuk membandingkan tiap sumber daya pembangkit yang memungkinkan dibangun di daerah tersebut berdasarkan sisi ekonomis dan teknis. Karena pembangkit ini merupakan pembangkit off-grid, maka akan diperdayakan segala sumber energi terbarukan yang paling cocok di daerah tersebut dan jenis pembangkit yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah PV murni, angin murni dan generator murni. Oleh karena itu, nilai Renewable Fraction (RF) merupakan salah satu nilai yang menjadi parameter dalam menentukan jenis pembangkit yang akan dibangun selain nilai Levelized Cost of Energy (LCOE).