BAB 1 Erma Tsania
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Erma Tsania
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Erma Tsania
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Erma Tsania
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Erma Tsania
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Erma Tsania
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Erma Tsania
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Bandar Udara Internasional Minangkabau terletak pada bagian barat provinsi Sumatera Barat,
tepatnya berjarak 24 km sebelah selatan pusat kota Padang. Aksesibilitas dan pencapaian menuju
bandara ini adalah dengan menggunakan transportasi darat berupa mobil, bus dan taxi. Berdasarkan
rencana pengembangan, bandara ini akan menjadi bandara kedua di Indonesia yang mengintegrasikan
kereta api ke dalam sistem operasional bandaranya setelah Bandar Udara Kualanamu, Medan.
Proyek rancangan ini merupakan bagian dari rencana pemerintah melalui Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara mengenai pelaksanaan pengembangan terminal bandara tahap II (terminal
penumpang Internasional) yang tercantum dalam Penyusunan Rencana Induk Bandar Udara
Minangkabau sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 379 tahun 2015. Sebagaimana
kondisi sekarang, bandara ini memiliki dua fungsi keberangkatan (domestik dan internasional) dalam
satu terminal, sedangkan tahap akhir pengembangan ini adalah terdapatnya dua terminal, yakni
terminal internasional dan terminal domestik. Proyek pengembangan ini akan diperkirakan selesai
akhir tahun 2020 dan akan difungsikan pada tahun 2021. Pada tahap II ini jumlah pergerakan
penumpang tahunan Internasional 392.600 orang/tahun dengan cakupan perluasan terminal menjadi
sebesar 11.074 m2.
Hasil rancangan merupakan hasil pertimbangan dari tiga komponen perancangan yakni
perwujudan konsep-konsep perancangan, landasan pendekatan perancangan serta isu-isu terkait
perancangan. Konsep perancangan yang dimaksud adalah mengenai konsep perancangan tapak dan
bangunan (massa, ruang, sirkulasi, struktur dsb). Pendekatan perancangan yang dimaksud adalah
ii
terkait pendekatan aspek kinerja (sistem pengoperasian, distribusi, sirkulasi, dsb), aspek teknis (sistem
modul, struktur, konstruksi). Sedangkan isu perancangan akan menjadi indikasi gagasan perancangan
yang mana akan menjawab pemenuhan kebutuhan bangunan dan pemangku kepentingan proyek.
Kebutuhan bangunan tersebut meliputi; penjawaban terhadap tapak mengenai masalah konektivitas
rancangan dengan bangunan terminal eksisting (yang dalam pengembangan ini akan dialihfungsikan
sebagai terminal domestik) dan stasiun kereta api (yang dalam pengembangan ini akan diintegrasikan
ke dalam sistem bandara); penjawaban terhadap masalah fungsi yakni terkait ekspansi dikarenakan
rancangan ini merupakan bagian dari rencana pengembangan bandara untuk waktu sekarang dan
masa datang sehingga masih memungkinkan adanya pengembangan; serta penjawaban terhadap
konteks rancangan yang berada pada daerah rawan gempa. Sedangkan kebutuhan pemangku
kepentingan meliputi penjawaban nilai-nlai yang dianut masing-masing seperti sustainability, local
identity, efficiency dsb, untuk penerapannya kedalam rancangan.
Perpustakaan Digital ITB