digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rizkia Amalia
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 1 Rizkia Amalia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rizkia Amalia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rizkia Amalia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rizkia Amalia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rizkia Amalia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Rizkia Amalia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Rizkia Amalia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rizkia Amalia
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

Gunung Api Krakatau merupakan salah satu aset kekayaan alam Indonesia yang fenomena letusannya menjadi kenangan dan berdampak pada lingkungan sekitarnya, khususnya Provinsi Banten. Untuk merangkum pelajaran dari fenomena alam paling bersejarah tersebut, Pemerintah Provinsi Banten mencanangkan proyek pembangunan berupa museum yang dapat mengoptimalkan fungsi preservasi dan edukasi kegunung apian serta sejarah Gunung Krakatau. Selain itu, diperlukan juga fungsi pendukung berupa fungsi rekreasi sebagai pengantar pengunjung memahami informasi sekaligus berkontribusi dalam peningkatan nilai wisata di Kawasan Pantai Anyer, Provinsi Banten. Sebelum melakukan perancangan, penulis melakukan studi literatur dan studi preseden. Hasil studi dikaji dengan isu utama yang ditarik dari fakta pengguna, kegiatan, tapak dan lingkungan. Isu utama dijawab dengan konsep desain. Reviving the Memory of Krakatau’s Eruption merupakan konsep utama museum yang mewakili penjawaban isu-isu dalam proyek, yaitu konsep membangkitkan kembali perasaan akan dahsyatnya fenomena letusan Gunung Krakatau di masa lalu, dari segi pengalaman pengunjung dalam ruang di dalam dan luar museum. Museum Krakatau disajikan secara interaktif dan mudah dicerna, untuk menggugah pengalaman multisensori secara arsitektural maupun konten museum. Citra luar museum disajikan dengan konsep “Museum dalam Taman”, yaitu menjadikan bangunan sebagai bagian dari fitur taman. Pembentukan massa didapat dari membaca struktur tapak. Massa yang terbentuk juga menerapkan pendekatan metafora Gunung Krakatau, sedangkan konten dan ruang dalam disajikan mendorong pengunjung untuk berinteraksi secara aktif.