BAB 1 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Bennedictus Bagustantyo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Prototipe bangunan bambu untuk rumah dan permukiman nelayan merupakan proyek fiktif
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang memiliki fungsi hunian nelayan dan fungsi
sarana umum seperti bangunan produksi ikan asin dan bangunan MCK. Poyek ini menggunakan bambu
sebagai material utamanya untuk menjawab permasalahan kebutuhan dan keberlanjutan akan tempat
tinggal nelayan beserta fasilitas umumnya yang terjangkau, berkualitas, dan ramah lingkungan.
Dengan demikian, proyek ini diharapkan menjadi acuan bagi pembenahan dan peningkatan kualitas
rumah dan permukiman nelayan yang lebih baik. Dalam kasus ini, lahan sekitar 5 hektar di permukiman
nelayan Dusun Tegur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menjadi kawasan yang diasumsikan siap dan
terpilih sebagai lokasi pembangunan. Pendekatan perancangan yang digunakan dalam proyek ini
adalah pendekatan material dan konstruksi bambu serta perilaku umum nelayan tradisional dalam
keseharian dan kegiatannya (Rumah tangga, ekonomi, dan sosial budaya). Analisis tapak juga dilakukan
untuk mengatasi masalah kontekstual tapak seperti klimatik. Dari rangkaian studi, diputuskan untuk
menggunakan jenis-jenis bambu untuk konstruksi sesuai SNI. Sambungan yang digunakan adalah
campuran sambungan tradisional dengan sambungan mur-baut. Konsep umum yang dibawa adalah
keterjangkauan konstruksi ramah lingkungan, sehingga digagas konsep rumah hidup (tumbuh dan
bernafas) berbentuk panggung. Hasilnya dirancang dua tipe rumah, bermodul bahan enam meter,
berbentuk pipih, dan memaksimalkan penggunaan bambu. Dirancang juga bangunan sarana umum
tingkat rukun tetangga berupa bangunan produksi ikan asin dan bangunan MCK dengan konsep
serupa. Bangunan-bangunan yang dirancang, kemudian ditata dengan pengelompokan yang
menunjang komunitas, teritorialitas, dan aktivitas produksi (menjemur ikan).
Perpustakaan Digital ITB