COVER Farid Setiadi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Farid Setiadi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Farid Setiadi
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 2 Farid Setiadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Farid Setiadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Farid Setiadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Farid Setiadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Farid Setiadi
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Farid Setiadi
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Farid Setiadi
PUBLIC Alice Diniarti
Kebutuhan energi primer dan listrik di Indonesia semakin meningkat,
sedangkan sumber bahan bakar yang digunakan dari bahan bakar fosil jumlahnya
semakin menurun. Panas bumi menjadi salah satu solusi sumber energi alternatif
yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.
Dalam tugas sarjana ini dilakukan perancangan sistem perpipaan fasilitas
produksi uap pada sistem PLTP Dieng PAD 29 dan PAD 30. Perancangan ini
mencakup analisis hidrolik, pemilihan diameter, material, dan tebal pipa
berdasarkan kode ASME B31.1 pipa industri pembangkit, serta analisis tegangan
dan pemodelan integritas sistem perpipaan.
Hasil yang diperoleh dari analisis hidrolik sesuai dengan kriteria pada
PAD 29 menuju tie-in PAD 7 sebesar 12,91 bar, 191,3 oC, dan 10,74 MW serta
untuk PAD 30 menuju tie-in PAD 28 sebesar 10,8 bar, 183,3 oC, dan 24,3 MW.
Untuk pemilihan material pipa dipilih ASTM A53 Grade B dengan hasil prediksi
korosi pada pipa 2-fasa, brine, dan uap basah sebesar 20 mpy sedangkan untuk
pipa uap kering sebesar 5 mpy. Integritas kekuatan sistem perpipaan yang
dimodifikasi telah aman dari berbagai jenis beban. Batas-batas integritas pada
PAD 29 menunjukkan sistem akan gagal bila kepala sumur bergerak naik sejauh
0,7 m atau turun 0,4 m, tekanan operasi naik menjadi 29 bar, terkena gempa
hingga 0,7 kali percepatan gravitasi, atau bila mengalami beban angin sebesar 140
km/jam. Sedangkan batas-batas integritas pada PAD 30 menunjukkan sistem akan
gagal bila kepala sumur bergerak naik sejauh 0,6 m atau turun 0,3 m, tekanan
operasi naik menjadi 22 bar, terkena gempa hingga 0,7 kali percepatan gravitasi,
atau bila mengalami beban angin sebesar 100 km/jam.