digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Junita Br Sembiring
PUBLIC Latifa Noor

COVER Junita Br Sembiring
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Junita Br Sembiring
PUBLIC Latifa Noor

BAB2 Junita Br Sembiring
PUBLIC Latifa Noor

BAB3 Junita Br Sembiring
PUBLIC Latifa Noor

BAB4 Junita Br Sembiring
PUBLIC Latifa Noor

BAB5 Junita Br Sembiring
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Junita Br Sembiring
PUBLIC Latifa Noor

Tartra/in kode pe\\arna E I 02 merupakan pcv.arna sintesis berwama kuning lemon. Tartrazin banyak digunakan karena stabilitasn}a yang tinggi terhadap cahaya. oksigen. panas. pll. dan biaya yang rclatif lebih rendah. Tartrazin merupakan pewarna yang diijinkan oleh badan pengawas obat dan makanan (BPOM) dengan kadar maksimal dalam minuman dan makanan 70 mg/kg. Dampak mcngkonsumsi tartrazin berlebih menyebabkan alergi , gata-gataL migrain dan pcnglihatan kabur. Analisis tartrazin pada makanan menggunakan sorben polimer bercetakan molekul tartrazin atau turtrct=ine-imprtinled polymer (tartrazin-IP). lebih selektif dan lebih akurat dibandingkan anal isis secara komensioal. Tartrazine­ IP telah berhasil disintesis menggunakan monomer asam metakrilat (MAA). (tartrazin-IP) sebagai tcmplat. Trimetilolpropan Trimetakrilat (TRIM) sebagai pengikat silang. Benzoil peroksida (BPO) sebagai inisiator, dan dimetilformamida sebagai porogen. Tartrazin-IP yang dihasilkan dikarakterisasi mcngunakan FTIR. TGA. dan SEM. Hasil fTIR tartrazin-IP dan NIP mengha ilkan puncak dengan bilangan gelombang 1150.11 cm•1 • 1731 .4-l cm•1 • 2967.16 cm•1 dan 3479.58 cm•1 yang masing-masing menunjukkan C-H lentur. C=O karboksilat. C -H regangan dan 0-H. Analisis TGA dari tartrazine-IP dan NIP menunjukan pada suhu 300 °( mengalami penurunan massa. Hasil SEM mcnunjukan morfologi permukaan tatrazine-IP lebih halus dan bentuk pori lebih beraturan dibandingkan NIP. Evaluasi parameter adsorpsi tatrazin-IP dengan metode batch mcnunjukkan optimal pada pH 3. v.aktu kontak 60 men it. kapasitas adsorpsi 13,0 I mg/g. dengan perolchan kembali di sd..itar 100°o. perilaku adsorpsi mengikuti kinetika orde dua Pseudo I lo dan isoterm adsorpsi Langmuir. Polimer yang dihasilkan lebih selektif terhadap tartrazin dibandingkan dengan sunset yellow dengan S>1. Hasil penelitian menunjukk.an bahwa sampel kerupuk yang dijual di sebuah toko di kota Bandung mengandung 0.42 mg/g atau setara dengan 420 mg/kg dengan recovery 95.47%.