digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Aji Santoso
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Aji Santoso
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Aji Santoso
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Aji Santoso
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Aji Santoso
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Aji Santoso
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Glu!..osa merupakan molekul sederhana ya11g banyak ditemukan di alam. Berdasarkan derajat polimerisasinya. monomer-monomer glukosa dapat membentuk polisakari da linier berupa selulosa. Dengan perbedaan derajat polimerisasi tersebut menyebabkan sifatnya berbeda dengan monomemya. Glukosa memil iki kemampuan larut baik dalam air. sementara selulosa tidak larut dalam air meskipun rnemiliki gugus hidroksi yang cukup banyak. Derajat polimetisasi gl ukosa diindikasikan menjadi faktor penyebab perbedaan kelruutan tersebut. Oleh karena itu., penelitian ini dilakuJ..an untuk menghitung kemampuan monomer dan oligomer glukosa untuk larut dalam air melalui besaran energi bebas Gibbs (ilG) pelru•utan. Besru•an uG dihitung melalui simulasi dinamika molekul dengan perangkat lunak GROMACS. Senyawa monomer dan oligomer glukosa dilru•utkan dalam 1000 molekul air pada suhu 300 K. Kemudian dilakukan proses produksi G pelarutan dru1 dihasilkan nilai ilG dengan sistem monomer. trimer. pentamer. dru1 dodekan1er sebesar -19.9:-35.74:-53.32:- 70.96 dalam satuan kJ/mol. Struktur monomer dan oligomer glukosa pada proses pelruutan juga dianalisa untuk melihat keterkaitan dengan nilai ilG. Hasil menunjukkan proses pelarutan yang spontan pada semua sistern yang disimulasikan. Selain itu. diamati juga perubahan yang struktur yang signifikan pada sistern dodekamer glukosa.