digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti

Industri manufaktur harus mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi saat ini. Caranya adalah dengan menerapkan teknologi maju untuk membantu mengelola sistem produksi. Sistem Produksi Terdistribusi Mandiri (SPTM) merupakan salah satu alternatif sistem produksi yang memiliki fleksibilitas tinggi terhadap perubahan dinamis yang terjadi di dalam sistem tersebut. Ini dikarenakan setiap elemen-elemen produksi yang terdapat di dalam SPTM memiliki sifat otonom untuk melakukan fungsi monitoring, pengambilan keputusan, pengendalian, serta komunikasi antar elemen produksi. Konsep SPTM ini dapat diterapkan dalam sistem penjadwalan produksi. Di dalam penjadwalan produksi terdapat sejumlah elemen produksi yang masing-masing mampu mengambil keputusan berdasarkan kriteria tertentu dan hasil keputusan tersebut dikoordinasikan oleh suatu koordinator. Untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, maka dibuat perangkat lunak sistem penjadwalan produksi. Sebagai langkah awal dilakukan pemodelan penjadwalan produksi berdasarkan metode pemodelan beorientasi obyek. Kemudian dilakukan pendistribusian tugas secara otonom kepada elemen-elemen produksi yang terlibat dalam pengambilan keputusan dengan melakukan perancangan algoritma. Perangkat lunak penjadwalan produksi terdiri dari beberapa elemen pendukung. Diantaranya model proses dan fasilitas produksi. Model proses berfungsi untuk menentukan proses-proses dapat dilakukan oleh perusahaan serta urutan proses yang harus dilakukan. Model fasilitas produksi berfungsi sebagai pengelola fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan