COVER RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA RANGGA GINANJAR NURGANTAR
PUBLIC Alice Diniarti
Industri manufaktur harus mampu menyesuaikan diri dengan
kemajuan teknologi saat ini. Caranya adalah dengan menerapkan teknologi
maju untuk membantu mengelola sistem produksi. Sistem Produksi
Terdistribusi Mandiri (SPTM) merupakan salah satu alternatif sistem
produksi yang memiliki fleksibilitas tinggi terhadap perubahan dinamis yang
terjadi di dalam sistem tersebut. Ini dikarenakan setiap elemen-elemen
produksi yang terdapat di dalam SPTM memiliki sifat otonom untuk
melakukan fungsi monitoring, pengambilan keputusan, pengendalian, serta
komunikasi antar elemen produksi.
Konsep SPTM ini dapat diterapkan dalam sistem penjadwalan
produksi. Di dalam penjadwalan produksi terdapat sejumlah elemen produksi
yang masing-masing mampu mengambil keputusan berdasarkan kriteria
tertentu dan hasil keputusan tersebut dikoordinasikan oleh suatu koordinator.
Untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, maka dibuat perangkat
lunak sistem penjadwalan produksi. Sebagai langkah awal dilakukan
pemodelan penjadwalan produksi berdasarkan metode pemodelan beorientasi
obyek. Kemudian dilakukan pendistribusian tugas secara otonom kepada
elemen-elemen produksi yang terlibat dalam pengambilan keputusan dengan
melakukan perancangan algoritma.
Perangkat lunak penjadwalan produksi terdiri dari beberapa elemen
pendukung. Diantaranya model proses dan fasilitas produksi. Model proses
berfungsi untuk menentukan proses-proses dapat dilakukan oleh perusahaan
serta urutan proses yang harus dilakukan. Model fasilitas produksi berfungsi
sebagai pengelola fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan