digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andreas
PUBLIC Latifa Noor

COVER Andreas
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Andreas
PUBLIC Latifa Noor

BAB2 Andreas
PUBLIC Latifa Noor

BAB3 Andreas
PUBLIC Latifa Noor

BAB4 Andreas
PUBLIC Latifa Noor

BAB5 Andreas
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Andreas
PUBLIC Latifa Noor

Bisphenol A (BPA) dengan nama senyawa kimia berdasarkan IUPAC [2,2-bis(4- hydroxyphyenyl)propane] pertama kali disintesis pada tahun 1891 sebagai estrogen sintetis untuk industri farmasi. Produksi BPA semakin meningkat setelah diketahui dapat dimanfaatkan sebagai resin epoksi dan bahan dasar pembuatan plastik polikarbonat untuk bahan penyimpan makanan. Hasil penelitian yang telah dipublikasikan menyebutkan 96 % wanita hamil di USA terpapar oleh BPA. Botol plastik kemasan air mineral dan air minum beraroma lainya yang dibuat menggunakan BPA dilaporkan menyebabkan peningkatan batas bahaya kimia dari urin yang dihasilkan mendekati 70%. Hal ini menyebabkan banyak pertanyaan di masyarakat mengenai kemungkinan terjadinya migrasi BPA dari kemasan makanan atau minuman yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan tempat penyimpanan yang tidak memadai. Dampak negatif yang telah dilaporkan di antaranya dapat menggangu reseptor androgen serta reseptor kelenjar tiroid, salah satu penyebab terjadinya kanker prostat, dan menginduksi terjadinya kanker payudara. Regulasi yang ada sekarang masih memperbolehkan adanya residu BPA dalam produk bahan plastik sebesar 0,05 mg/kg, sehingga untuk dapat menentukan kandungan BPA tersebut memerlukan metode pengujian dengan peralatan yang mutakhir, seperti LC MS/MS atau GC MS/MS akan tetapi metode ini sangatlah mahal dan memerlukan kompetensi yang tinggi. Oleh karena itu perlu dicari metode lain yang lebih sederhana untuk penentuan BPA. Metode yang dikembangkan adalah suatu metode yang selektif untuk BPA serta dapat melakukan prakonsentrasi sehingga dapat meningkatkan sensitivitas pengukuran. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan sintesis material fungsional polimer bercetakan molekul dengan inti magnetit (core-Shell magnetic molecular imprinted polymer BPA /MIP-BPA) untuk prakonsentrasi BPA dengan metode ekstraksi padat-cair, menggunakan 2-Vinylpyridine (2-VP) sebagai monomer dan ethylenglycoldimethacrylate (EGDMA) sebagai cross-link dan Fe3O4 sebagai inti magnetit. Metode penelitian dilakukan dengan metode batch dan dinamis. Hasil karakterisasi diperoleh kondisi adsorpsi optimum pada pH 9, waktu kontak 60 menit, pelarut pendesorpsi terbaik adalah metanol, kapasitas adsorpsi maksimum (qm) berdasarkan ekperimen dan pemodelan masing-masing sebesar 102,75 dan 107,52 mg/g. Material adsorben ini mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir. studi reusability didapatkan hasil recovery tiap siklus 102,8, 102,15, 98,22 %. Adsorben yang dibuat juga telah digunakan untuk proses prakonsentrasi BPA dari sampel air sebelum analisis dengan KCKT. Konsentrasi BPA dalam sampel air sungai, air minum dalam kemasan (AMDK) sampel 2, dan sampel 3 didapatkan hasil berturut-turut 0,28, 0,08 dan 0,11 mg/L.