Struktur bangunan tinggi memiliki massa dan periode bangunan yang besar. Hal ini
berdampak pada besarnya simpangan total struktur yang diakibatkan gaya lateral. Pada
struktur yang sangat tinggi, pemakaian shear wall kurang efektif dalam menahan gaya
lateral gempa. Solusi lain adalah dipasangnya sistem outriggeri dan belt truss.
Pemasangan outrigger dan belt truss sangat efektif dalam mengontrol simpangan
(drift) yang berlebihan. Analisis kinerja struktur dalam menghadapi gaya gempa yang
digunakan pada studi ini adalah metode analisis riwayat waktu non-linier (time history
analysis) dengan menggunakan gempa yang diskalakan pada wilayah Jakarta tanah
lunak. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan sistem outrigger dan belt truss akan
menurunkan perpindahan antar lantai, efek P-delta, serta momen pada shearwall.
Performa struktur yang diperoleh akibat gempa desain (MCE) menunjukan level
kinerja masih pada batas layan karena struktur didesain dengan Cs minimum yang
menyebabkan struktur sangat kaku.