digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Realita Mayaperdana
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Realita Mayaperdana
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Realita Mayaperdana
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Realita Mayaperdana
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Realita Mayaperdana
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Realita Mayaperdana
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Lignosulfonat (LS) merupakan turunan senyawa lignin yang diperoleh sebagai produk samping proses sulfit pada industri kertas. Senyawa ini mengakibatkan air berwarna hitam kecoklatan dan berbau sehingga bisa mencemari lingkungan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penghilangan senyawa ini dari air limbah adalah metode elektrokoagulasi. Metode ini didasarkan pada prinsip penggumpalan suatu koloid dengan menggunakan arus listrik. Pada penelitian ini dilakukan elektrokoagulasi menggunakan elektroda lempeng aluminium dengan ukuran permukaan yang digunakan adalah 4 cm x 1 cm. Parameter yang dikaji meliputi rapat arus, waktu, konsentrasi awal lignosulfonat, konsentrasi penambahan elektrolit pendukung berupa garam NaCl dan CaCl2, dan pH awal larutan. Konsentrasi lignosulfonat dalam larutan sebelum dan sesudah proses elektrokoagulasi diukur dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 281 nm, sedangkan endapan yang dihasilkan pada proses elektrokoagulasi dianalisis menggunakan spektrofotometri Infra Merah dan SEM-EDX. Dari hasil penelitian diperoleh rapat arus optimum untuk elektrokoagulasi adalah 60 A/m2, waktu optimum elektrokoagulasi adalah 45 menit, konsentrasi NaCl dan CaCl2 optimum yang digunakan sebagai elektrolit pendukung secara berturut-turut adalah 0,26 M dan 0,20 M, pH awal larutan optimum terdapat pada pH 4 dan pH 10. Semakin kecil konsentrasi LS dalam larutan, semakin efektif proses elektrokoagulasi dapat dilakukan.