digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Almira Hanifah Suprapto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Almira Hanifah Suprapto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Almira Hanifah Suprapto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Almira Hanifah Suprapto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Almira Hanifah Suprapto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Almira Hanifah Suprapto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Biosurfaktan merupakan zat aktif permukaan yang dihasilkan oleh mikroorganisme sebagai metabolit sekunder dalam kondisi nutrien terbatas tetapi kaya sumber karbon berupa lipid. Biosurfaktan saat ini banyak digunakan sebagai alternatif dari surfaktan sintetik yang umumnya tidak ramah lingkungan. Salah satu aplikasi biosurfaktan yang menarik adalah sebagai antibakteri. Pada penelitian ini, bakteri Halomonas elongata BK SM1 dipelajari potensinya sebagai sumber biosurfaktan. Pada penelitian ini, produksi biosurfaktan dilakukan dengan menggunakan media produksi yang mengandung minyak zaitun sebagai sumber karbon dan urea sebagai sumber nitrogen. Hasil karakterisasi fisikokimia diperoleh bahwa sampel biosurfaktan memiliki aktivitas tertinggi pada pH 12 dengan indeks emulsifikasi 70,71%, dan stabil pada rentang suhu 70-80 oC, serta stabil pada kadar garam 15-20%. Biosurfaktan ini memiliki nilai konsentrasi misel kritis (CMC) sebesar 333 mg/L. Karakterisasi struktur sampel biosurfaktan dengan FTIR, NMR, dan LCMS diperoleh bahwa Halomonas elongata BK-SM1 menghasilkan dua jenis biosurfaktan, yaitu asam 5-hidroksi- 9E-dodekenoat dan asam 16-etoksi-16-oksohekadekanoat. Potensi biosurfaktan sebagai antibakteri dipelajari dengan mengamati pertumbuhan E. coli selama 24 jam pada 37 oC dan areasi 150 rpm dalam media pertumbuhan yang mengandung berbagai konsentrasi biosurfaktan. Dari pengamatan ini diperoleh bahwa nilai konsentrasi inhibisi pertumbuhan mikroba (MIC, microbial inhibition concentration) oleh biosurfaktan adalah 0,5 mg/mL. Atas dasar hasil ini, biosurfaktan yang dihasilkan oleh Halomonas elongata BK-SM1 berpotensi untuk dikembangkan sebagai antibakteri.