COVER Kurnia
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Kurnia
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Kurnia
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Kurnia
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Kurnia
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Kurnia
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Dengan meningkatnya penggunaan plastik, maka produksi plastik pun ikut meningkat. Namun, kondisi ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan karena sebagian besar sampah plastik bersifat non-terdegradasi. Sehingga ketika dibuang kelingkungan, sampah tersebut akan terakumulasi di tanah atau ketika dikubur di dalam tanah akan mengendap dalam waktu yang cukup lama. Ada banyak solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah dengan mengganti plastik berbasis minyak bumi dengan plastik terbiodegradasi yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme, atau yang lebih dikenal dengan bioplastik. Salah satu bahan pembuatan bioplastik adalah polihidroksibutirat (PHB) yang dapat dihasilkan oleh bakteri halofilik. Dalam penelitian ini, digunakan bakteri halofilik Halomonas elongata BK AG-18 sebagai mikroorganisme untuk memproduksi PHB. Bakteri halofilik ini diisolasi dari kawah lumpur Bledug kuwu, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Potensi Halomonas elongata BK AG-18 dalam memproduksi PHB, diidentifikasi oleh kemampuannya untuk menghasilkan koloni bakteri yang berpendar oranye ketika disinari di bawah sinar UV pada media agar yang mengandung nile red dan 5% NaCl. Produksi PHB dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dalam medium HM termodifikasi yang kaya dengan glukosa sebagai sumber karbon. Produksi dilakukan selama 22 jam pada temperatur 37oC dengan laju aerasi 150 rpm. PHB yang dihasilkan dikarakterisasi strukturnya dengan metode FTIR dan Anlisis sifat termal dengan Metode differential scanning calorimetry (DSC) dan Thermo Gravimetry Analysis (TGA). Hasil analisis DSC menunjukkan bahwa PHB yang dihasilkan oleh bakteri Halomonas elongata BK AG-18 mempunyai titik leleh pada temperatur 212,1oC. Hasil analisis TGA menunjukkan bahwa sampel PHB secara signifikan mengurangi massa di 283oC, sedangkan PHB standar pengurangan massa yang paling signifikan dimulai pada temperatur 277oC.
Perpustakaan Digital ITB