digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Mesrani Susanti B
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Mesrani Susanti B
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Mesrani Susanti B
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Mesrani Susanti B
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Mesrani Susanti B
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Mesrani Susanti B
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Mesrani Susanti B
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Mesrani Susanti B
PUBLIC yana mulyana

Resistensi terhadap antibiotik telah menjadi isu kesehatan masyarakat, terutama di Indonesia yang dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah ke bawah dengan angka resistensi terhadap antibiotik yang dianggap tinggi dan meningkat. Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae merupakan dua dari beberapa patogen yang menjadi prioritas WHO dalam penelitian dan pengembangan antibiotik. Mengingat tingginya biaya pengobatan dan resistensi kedua patogen, perlu dilakukan evaluasi secara kuantatif terhadap penggunaan delapan antibiotik yang sering digunakan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan aktif pada isolat E. coli dan K. pneumoniae, yaitu dengan perhitungan DDD/100 patient-days. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan perbedaan profil hubungan penggunaan dan resistensi kedua isolat terhadap antibiotik. Penelitian deskriptif analisis dengan rancangan cross-sectional terhadap kuantitas penggunaan antibiotik dan hubungannya dengan resistensi bakteri pada pasien rawat inap di bagian Penyakit Dalam dan Obgin RSHS Bandung pada periode Juli 2017 hingga Juni 2018, dilakukan secara retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik total sampling. Hasil data dianalisis dengan metode regresi logistik. Berdasarkan penelitian, untuk isolat E. coli diperoleh asosiasi yang positif dan signifikan pada penggunaan dan resistensi bakteri terhadap seftriakson (OR 1,32, 95% CI 1,07-1,61; p = 0,008) dan siprofloksasin (OR 1,22, 95% CI 1,02-1,46; p = 0,031). Dan untuk isolat K. pneumoniae pada penggunaan seftriakson (OR 1,54, 95% CI 1,11-2,14; p = 0,011). Selain itu, asosiasi positif signifikan juga ditemukan ketika delapan antibiotik dikombinasikan dalam satu analisis yang sama. Hal ini berlaku untuk kedua isolat. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat asosiasi positif signifikan pada penggunaan seftriakson dan siprofloksasin pada isolat E. coli dan penggunaan seftriakson pada isolat K. pneumoniae. Yang artinya semakin tinggi jumlah penggunaan antibiotik, maka semakin tinggi pula resistensinya terhadap antibiotik tersebut.