Pada bidang industri, 20–40% korosi internal pada pipa minyak dan gas
disebabkan oleh Microbiologically Influenced Corrosion (MIC) atau biokorosi.
MIC dapat terjadi karena adanya sulphate reducing bacteria (SRB). Untuk
mengontrol pertumbuhan mikroba, dapat digunakan biosida. Namun, penggunaan
biosida berbahan kimia memiliki kekurangan karena berdampak negatif terhadap
lingkungan. Oleh karena itu, dikembangkan solusi alternatif penggunaan
nanopartikel tembaga (Cu-NPs) sebagai biosida. Sintesis Cu-NPs dengan metode
fisika dan kimia mengalami kekurangannya masing-masing sehingga
dikembangkanlah metode biosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengoptimalisasi parameter biosintesis Cu-NPs menggunakan prekursor
CuSO4.5H2O dengan ekstrak daun kratom (Mitragyna speciosa). Selanjutnya, Cu-
NPs dikarakterisasi lalu digunakan untuk pengujian antibakteri serta pengujian
antibiokorosi pada bakteri pereduksi sulfat.
Serangkaian percobaan optimalisasi parameter telah dilakukan menggunakan
analisis UV-Vis Spektrofotometer. Cu-NPs kemudian diendapkan menggunakan
sentrifugasi selama 10 menit. Cu-NPs dikarakterisasi dengan SEM-EDS, FTIR,
dan XRD. Selanjutnya, dilakukan inokulasi bakteri menggunakan medium Luria-
Bertani (LB Broth) selama ± 2 hari. Bakteri yang digunakan pada uji antibakteri
adalah E. coli dan Staphylococcus saprophyticus strain SKC/YLP-3 (YLP 3)
dengan menghitung diameter zona inhibisi pada tiap variasi konsentrasi Cu-NPs.
Setelah itu, pengujian antibiokorosi dilakukan dengan uji perendaman baja karbon
API 5L X52M ke dalam medium air laut, air laut dengan bakteri Citrobacter
freundii strain SKC-4 (BS-5), dan air laut dengan penambahan BS-5 serta Cu-
NPs. Laju korosi dihitung dengan metode weight loss.
Parameter optimal untuk temperatur, konsentrasi prekursor, rasio VE:VP, dan
waktu sintesis secara berurutan adalah 40°C, 20 mM, 1:1, dan 30 menit. Diameter
zona inhibisi pada bakteri E. coli adalah 12,3 mm pada 4,4 g/L, 9,6 mm pada 2,2
g/L, 6,3 mm pada 1,5 g/L, dan 24,6 mm pada penisilin, sedangkan diameter zona
inhibisi pada bakteri YLP 3 adalah 13,3 mm pada 4,4 g/L, 6,83mm pada 2,2 g/L,
6,3 mm pada 1,5 g/L, dan 26 mm pada penisilin. Laju korosi baja karbon API 5L
X52M sebesar 0,112 mm/t pada medium air laut, 0,03 mm/t pada medium air laut
dengan penambahan BS-5, dan 0,13 mm/t pada medium air laut dengan
penambahan BS-5 dan Cu-NPs.