digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_ASTRID_MUSTIKA_1.pdf
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

COVER Astrid Mustika
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

BAB 1 Astrid Mustika
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

BAB 2 Astrid Mustika
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

BAB 3 Astrid Mustika
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

BAB 4 Astrid Mustika
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

BAB 5 Astrid Mustika
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

PUSTAKA Astrid Mustika
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Manusia adalah makhluk sosial, kita memiliki naluri atau faktor dalam untuk melakukan interaksi sosial, hal ini kita lakukan dalam usaha untuk merasa utuh, terhubung satu sama lain dalam menjalani hidup. Disaat seorang manusia gagal dalam mendapatkan interaksi sosial yang memuaskan atau gagal membangun relasi interpersonal dalam kurun waktu tertentu manusia dapat merasakan perasaan yang disebut dengan kesepian. Proyek ini membahas mengenai seorang dewasa muda mengamati bahwa pada teman sebayanya maupun pribadi, kesepian akan selalu hadir seiring tumbuh dan berkembangnya seseorang, seberapa lama atau seberapa kuat orang-orang merasakan kesepian ini berbeda tergantung setiap individu, Melalui gagasan tersebut dan menggunakan konsep kesepian dari Robert Weiss dan Mary C. Townsend, tercetuslah sebuah karya berjudul “Teman Seperjalanan” dimana pada karya ini, berusaha untuk menelusuri perasaan kesepian yang dirasakan selama menjalani kehidupan sebagai pelajar dan dewasa muda dengan menggunakan fotografi untuk menangkap lokasi lokasi sukup sepi pada waktu tertentu namun memiliki beban sentimental. Hasil fotografi tersebut kemudian digabungkan dengan drawing untuk mengungkapkan interpratasi mengenai hubungan interpersonal dan kesepian, dimana dalam kasus ini di artikan sebagai perasaan gagal untuk terhubung dengan lingkungan yang seseorang tempati sebagai seorang dewasa muda, yakni lingkungan kampus. Hasil akhir proyek ini berupa dua seri karya, seri satu merupakan karya gambar digital yang di cetak dan seri dua merupakan digital drawing yang ditampilkan menggunakan proyeksi. Kedua karya menangkap bagian emosional yang berbeda dari tema kesepian dan isolasim yang merupakan sebuah perjalanan.