digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_ABSTRAK.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_BAB_1.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_BAB_2.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_BAB_3.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_BAB_4.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_BAB_5.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_LAMPIRAN.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_LAMPIRAN1.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_ARISTINDRIYA_LANITASWARI_JURNAL.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kota Pekalongan merupakan salah satu kota yang direncanakan sebagai kawasan minapolitan berbasis perikanan tangkap pada tahun 2013. Pengembangan kawasan minapolitan tentu memiliki kriteria yang dijadikan sebagai tolok ukur agar program tersebut dapat berjalan sesuai target. Hingga saat ini, belum terdapat studi yang menyatakan kuantifikasi perkembangan sektor kelautan dan perikanan di Kota Pekalongan sejak adanya program minapolitan karena belum dilakukan evaluasi terhadap program tersebut. Oleh karena itu, diperlukan sebuah evaluasi dengan tujaun untuk melihat tingkat kesiapan Kota Pekalongan dalam mengembangkan kawasan minapolitan yang terletak di Kecamatan Pekalongan Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi semu di mana pada awal penelitian dihasilkan sembilan kriteria elemen inti untuk menilai tingkat kesiapan Kota Pekalongan dalam mengembangkan kawasan minapolitan yaitu dukungan kebijakan, ketersediaan data dan informasi, kondisi lingkungan dan sumber daya alam, kelengkapan sarana dan prasarana, sistem mata rantai produksi hulu-hilir, inovasi dan upaya melipatgandakan hasil, dukungan kelembagaan, alokasi dana, dan pengelolaan berkelanjutan yang seluruhnya diturunkan pada tolok ukur masing-masing. Berdasarkan elemen inti dan indikator yang telah disusun akan ditinjau tingkat kesiapan Kota Pekalongan dalam mengembangkan kawasan minapolitan melalui observasi, wawancara, dan studi literatur terhadap dokumen-dokumen yang bersangkutan. Berdasarkan hasil peneletian, didapatkan bahwa Kota Pekalongan berada pada tingkat sangat siap untuk mengembangkan kawasan minapolitan di Kecamatan Pekalongan Utara. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat elemen inti yang terpenuhi secara utuh yakni inovasi dan upaya melipatgandakan hasil. Selain itu, juga terdapat elemen inti yang tidak terpenuhi sama sekali yakni alokasi dana untuk melaksanakan program minapolitan. Meskipun secara umum Kota Pekalongan dapat dikatakan sangat siap, namun terdapat beberapa hambatan yang menyebabkan kondisi kawasan minapolitan Kota Pekalongan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengembangan yang dilakukan dengan metode 5C untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan memangkas birokrasi terkait proses pengembangan kawasan minapolitan Kota Pekalongan.