Perpustakaan Digital ITB

Sense of place merupakan kekuatan lokal suatu tempat yang dapat menggiring manusia untuk merasakan pengalaman ketika berada pada ruang tertentu melalui kemampuan fisik dan kemampuan sensorik. Kekhasan suatu ruang akan memberikan kesan tersendiri yang belum tentu bisa dirasakan di tempat lain. Suatu kawasan yang memiliki sense of place yang kuat akan mendorong orang untuk betah tinggal di ruang tersebut lebih lama. Permasalahan ruang seperti perubahan tatanan fisik dan aktifitas yang tidak hidup dapat membuat sense of place jadi melemah. Kota Baru yang pada awalnya merupakan kawasan kolonial dengan fungsi utama sebagai kawasan perumahan mulai berubah. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan munculnya bangunan baru yang menggantikan bangunan lama dengan desain yang berbeda ataupun pergantian fungsi utama bangunan dari perumahan menjadi perkantoran dan fungsi komersil Persoalan penelitian yang diangkat dalam penelitian ini yaitu belum diketahuinya sense of place kawasan di Kawasan Kota Baru setelah terjadinya perubahan kawasan. Penelitian ini merupakan penelitian exploratory yang dilakukan dengan mengkaji permasalahan yang ada pada setiap komponen sense of place dengan melihat fenomena dan kajian literatur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah mix-method. Strategi yang dipakai dalam penelitian ini adalah case study dengan menerapkan Kota Baru Yogyakarta sebagai kawasan penelitian. Penelitian ini melibatkan responden dari golongan pengunjung dan penghuni Kawasan Kota Baru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sense of place Kawasan Kota Baru tergolong sedang jika dilihat dari pendapat pengunjung baik pada siang maupun malam hari. Sedangkan dari pendapat responden yang merupakan penghuni kawasan merasa bahwa sense of place Kawasan Kota Baru sudah tergolong kuat pada siang hari dan sedang pada malam harinya. Dari semua kriteria sense of place, imagebility merupakan kriteria yang dirasa paling kuat dibanding kriteria lainnya.