Analisis kestabilan lubang bor vertikal merupakan salah satu aspek penting di
dalam pemantauan kondisi sumur bor pada industri perminyakan, terutama di dalam
produksi minyak dan gas bumi. Di dalam penelitian ini, suatu sumur injeksi berjenis
lubang bor vertikal yang berada di lapangan migas telah dilakukan relogging dan
akan dimodelkan dalam kondisi casing dan kondisi casing dan cementing. Sumur
tersebut kemudian dimodelkan dengan menerapkan Metode Elemen Distinct
(DEM) dan Metode Elemen Hingga (FEM) dalam bentuk penampang horizontal
dua dimensi (2D) pada kedalaman 220 m dan 320 m untuk dianalisis kestabilannya.
Kedalaman tersebut dipilih pada lapisan batuan yang terdiri atas shale dan batupasir
serta terindikasi memiliki jejak minyak. Validasi model dilakukan dengan
menganalisis hasil olahan data log sumur yang merupakan hasil data pada waktu
sebenarnya saat relogging. Di dalam memodelkan lubang bor vertikal, kedua
metode tersebut dapat diterapkan dengan hasil displacement maksimum terjadi di
daerah lubang bor yang searah dengan arah tegangan horizontal maksimum
(SHmax). Hasil model menunjukkan bahwa lubang bor dengan kondisi casing dan
kondisi casing dan cementing berada dalam keadaan stabil ditinjau berdasarkan
besar hasil displacement, tegangan prinsipal, faktor keamanan, dan strength factor.
Hasil pengolahan data log hasil relogging juga menyatakan bahwa lubang bor
masih stabil dan belum terjadi breakout, ditinjau dari kurva atau nilai pore pressure
yang lebih rendah dibandingkan nilai mud weight atau tekanan lubang bor.
Perpustakaan Digital ITB