digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Asam fenofibrat adalah metabolit aktif fenofibrat dan merupakan ligan peroxisome proliferator activated receptor ?(PPAR ?) yang digunakan sebagai antihiperlipidemia, penyakit jantung dan komplikasi diabetes. Fenofibrat termasuk ke dalam daftar obat wajib dilakukan uji bioekivalensi karena absorpsinya bervariasi dan eksipien serta proses pembuatannya diketahui sangat mempengaruhi ketersediaan hayati, sedangkan asam fenofibrat belum termasuk ke dalam daftar tersebut karena belum diketahui pengaruh eksipien serta proses pembuatannya terhadap absorpsi dan ketersediaan hayati. Asam fenofibrat tidak larut dalam pH lambung namun larut dalam pH usus dan termasuk kelas II dalam Sistem Klasifikasi Biofarmasetik, sehingga dilakukan pendekatan untuk meningkatkan disolusi dan ketersediaan hayatinya. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh pembentukan dispersi padat permukaan terhadap disolusi dan ketersediaan hayati asam fenofibrat untuk mendapatkan profil tablet asam fenofibrat yang bioekivalen dengan inovator. Dispersi padat permukaan asam fenofibrat dibuat dalam berbagai perbandingan dengan eksipien yang mempunyai luas permukaan cukup besar dan lazim digunakan dalam proses pembuatan tablet seperti microcrystalline cellulose, colloidal silicon dioxide, crospovidone, croscarmellose sodium, dan sodium starch glycolate menggunakan metode penguapan pelarut. Masing-masing sistem dispersi padat permukaan diuji disolusi dalam medium dapar fosfat pH 6,8 dibandingkan dengan campuran fisiknya dan asam fenofibrat murni. Sistem dispersi padat permukaan yang optimal meningkatkan disolusi asam fenofibrat dianalisis karakteristiknya dengan XRD, DTA, FTIR dan SEM, lalu dibandingkan dengan asam fenofibrat murni maupun campuran fisiknya. Sistem dispersi padat permukaan tersebut dikempa menjadi tablet dan dilakukan uji disolusi terbanding dalam berbagai medium dilanjutkan uji ketersediaan hayati pada subjek laki-laki sehat kondisi puasa sesuai protokol yang telah dikaji dan disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan. Eksperimen menggunakan 2 sumber bahan baku asam fenofibrat yang berbeda (Shijiazhuang dan BOC Sciences) menunjukkan bahwa dispersi padat permukaan asam fenofibrat dengan croscarmellose sodium rasio 1:1 dapat meningkatkan disolusi secara signifikan dibandingkan campuran fisiknya dengan nilai ED60 81,23% vs 61,74% untuk bahan baku dari Shijiazhuang, sedangkan untuk bahan baku dari BOC Sciences 82,43% vs 67,70%. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan adanya perbedaan habit kristal antara kedua bahan baku namun proses rekristalisasi saat pembentukan dispersi padat permukaan telah mengubahnya menjadi habit kristal yang sama serta menempatkannya pada permukaan partikel croscarmellose sodium. Foto SEM juga menunjukkan penurunan ukuran dan deaglomerasi partikel asam fenofibrat setelah proses pembentukan dispersi padat permukaan. Analisis dengan XRD, DTA dan FTIR menunjukkan bahwa kedua bahan baku merupakan polimorf yang berbeda. Pada dispersi padat permukaan terjadi penurunan kristalinitas asam fenofibrat dibandingkan asam fenofibrat murni karena keberadaan croscarmellose sodium. Selama proses pembentukan dispersi padat permukaan tidak ada interaksi kimia antara asam fenofibrat dan croscarmellose sodium serta tidak terjadi transformasi polimorf pada bahan baku dari BOC Sciences, sedangkan pada bahan baku dari Shijiazhuang terjadi transformasi polimorf. Sistem dispersi padat permukaan dengan bahan baku dari BOC Sciences dibuat menjadi tablet. Tablet dispersi padat permukaan asam fenofibrat memenuhi kriteria tablet yang ditetapkan USP, dan disolusinya setara dengan inovator serta lebih baik dibandingkan tablet konvensional yang dibuat dengan granulasi basah. Hasil uji ketersediaan hayati menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada semua parameter ketersediaan hayati antara tablet dispersi padat permukaan, tablet konvensional maupun inovator. Terdapat korelasi antara fraksi asam fenofibrat yang terdisolusi dengan fraksi yang terabsorpsi hanya di awal waktu, namun tidak ada korelasi dengan jumlah total asam fenofibrat yang terabsorpsi dari sediaan tabletnya. Ketersediaan hayati tablet dispersi padat permukaan dan tablet konvensional bioekivalen dengan inovator. Pembentukan dispersi padat permukaan dengan croscarmellose sodium dapat meningkatkan disolusi asam fenofibrat hingga mencapai ED60 2 kali lipat, namun tidak berpengaruh terhadap ketersediaan hayati pada kondisi puasa.