digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Uswatul Hasanah
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang. Atorvastatin Ca merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam BCS kelas II, dengan kelarutan dalam air yang sangat rendah, sekitar 0,02 mg/mL. Materi mesopori silika (SBA-15) memiliki luas permukaan yang besar, sehingga dapat digunakan sebagai adsorben untuk meningkatkan laju disolusi suatu senyawa dengan meningkatkan luas permukaan kontak antara atorvastatin Ca dan media disolusi sesuai hukum Noyes-Whitney. Pada penelitian ini dilakukan peningkatan laju disolusi atorvastatin Ca dengan bantuan SBA-15. Metode. SBA-15 disintesis menggunakan Pluronic P123:H20:HCl:TEOS pada perbandingan molar 0,02:166:6:1. Normalnya, tabap awal sintesis SBA-15 dilakukan pada suhu 35-50 0C, dengan penambahan garam sebanyak 6 mol pada larutan surfaktan, memungkinkan tahap tersebut dilakukan pada suhu kamar. Garam yang digunakan pada penelitian ini adalah garam-garam anorganik klorida yaitu NaCl, KCI, MgC12 dan CaC12. Setiap jenis SBA-15 kemudian ditambahkan ke dalam larutan atorvastatin Ca dalam metanol dengan perbandingan SBA15:ATV (1:1) untuk kemudian diuapkan dan diuji laju disolusi atorvastatin Ca yang teradsorpsi di permukaan materi mesopori. Hasil. SBA-15 yang diperoleh memiliki luas permukaan, ukuran dan volume pori yang berbeda. Luas permukaan tertinggi dihasilkan dari penambahan garam MgC12, yaitu 724,227 m2/g, sedangkan ukuran pori terbesar dihasilkan dari penambahan KCI dengan ukuran pori 5,411 nm. Hasil pengujian laju disolusi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan laju disolusi atorvastatin Ca yang signifikan setelah teradsorpsi pada permukaan dibandingkan dengan atorvast?tin Ca murni. Kesimpulan. Peningkatan disolusi yang terjadi sebanding dengan luas permukaan materi mesopori yang digunakan, kecuali SBA-15 yang diperoieh dari penambahan CaC12, karena ukuran pori yang terbentuk relatif lebih kecil dibanding SBA-15 hasil penambahan garam lainnya.