digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Parasetamol (PCA) adalah salah satu Obat analgesik dan antipiretik yang banyak digunakan. PCA yang tersedia di pasaran merupakan PCA dalam bentuk polimorf I yang mempunyai sifat tabletabilitas sangat buruk. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tabletabilitas PCA menggunakan metode ko-kristalisasi dengan koformer asam dipikolinat (DPA) serta meneliti pengaruh proses pembuatan kokristal terhadap sifat fisiko-kimia dari ko-kristal PCA-DPA yang dihasilkan. Kokristal PCA-DPA dibentuk dengan menggunakan 2 proses yaitu penguapan pelarut secara cepat (rapid solvent evaporation) dan supercritical antisolvent (SAS). Karakterisasi dan evaluasi ko-kristal PCA-DPA yang terbentuk meliputi difraktometri sinar-X serbuk (PXRD), metode termal (DSC dan TGA), mikroskopi (mikroskop polarisasi dan SEM), spektrofotometri inframerah (FTiR), analisis ukuran paflikel, analisis rasio komposisi m%nggunakan KCKT (HPLC), karakteristik flowabilitas (daya alir), uji kompreslbilitas, uji disolusi, dan uji kelarutan. Pola difraksi sinar-X serbuk senyawa hasil interaksi PCA dan DPA menunjukkan difraktogram yang berbeda dari kedua komponen penyusun, yang mengindikasikm terbentuknya fase la-istalin baru. Pola difraksi sinar-X serbuk menunjukkan bahwa hasil interaksi PCA dan DPA dali metode rapid solvent evaporation (PCA-DPA-RE) dan supercritical antisolvent (PCA-DPA-SAS) mempunyai pola difraksi yang sama. Ko-kristal PCA-DPA-RE, dan PCA-DPASAS menunjukkan puncak endotermik pada 193,57 oc dan 194,13 berbeda dengan titik lebur kedua komponen penyusun. Analisis FTIR memberikan informasi mengenai pembentukan heterosinton antara gugus amida pada PCA dengan gugus karboksilat pada DPA. Hasil analisa ukuran partikel menunjukkan ko-kHstal PCA-DPA dari metode supercrilical anljsolveni mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dan distribusi ukuran yang lebih seragam dibanding kokristal PCA-DPA dari metode rapid Q)lvent evaporation. Pengujian kompresibilitas menunjukkan terjadinya peningkatan kompresibilitas secara signifikan dari serbuk PCA-DPA hasil ko-kristalisasi. Laju disolusi serbuk kokristal PCA-DPA-SAS meningkat 2,45 kali dibandingkan dengan senyawa tunggal PCA, sementara ko-kristal PCA-DPA-RE meningkat 1,72 kali dibandingkan dengan senyawa ttmggal PCA-