digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kereta Api Wisata merupakan salah satu alternatif pariwisata yang beberapa tahun belakangan ini diminati. Gaya berwisata dengan memberikan pengalaman selama perjalanan, kereta wisata ini juga bisa menjadi jembatan antara daerah asal wisatawan dengan daerah destinasi wisata itu sendiri. Indonesia memiliki PT KA Pariwisata yang memperkenalkan perjalanan wisata dengan kereta api semenjak tahun 2009. Namun infrastruktur yang mendukung kebutuhan perjalanan kereta masih terbatas, seperti penggunaan stasiun kereta transit lama yang belum banyak mengalami pengembangan. Seharusnya stasiun kereta api tersebut tidak hanya mengakomodasi kebutuhan transit, tetapi juga kebutuhan wisatawan yang menggunakan kereta wisata. Studi tesis ini berupaya untuk merancang stasiun kereta api yang dapat mendukung dua konsep diatas, pariwisata dan transit. Daya tarik Stasiun KA, Sirkulasi pengunjung di dalamnya, dan Fasilitas Transit yang disediakan merupakan kriteria yang penting dalam rancangan. Bangunan Heritage menjadi salah satu elemen historis untuk memperkuat daya tarik. Untuk memperkuat nilai tersebut dapat menggunakan Arsitektur Kontekstual yang menyelaraskan rancangan stasiun KA dengan kawasan di sekitarnya. Untuk membedakan dari stasiun transit biasa diletakkan secondary attraction yang hanya dimiliki stasiun KA tersebut. Sirkulasi pengunjung di dalam stasiun KA harus dibedakan antara penumpang transit dan penumpang kereta wisata agar tidak menimbulkan kemacetan. Sirkulasi juga dirancang menerapkan metode wayfinding untuk kemudahan pergerakan dan sightseeing untuk memberikan pengalaman yang berbeda. Dari sisi transit, ketersediaan fasilitas transit dan moda transportasi lainnya dibutuhkan untuk menuju destinasi wisata. Dengan rancangan stasiun kereta api yang mengikuti kriteria tersebut diharapkan tidak hanya mempermudah akses bagi pengguna kereta tetapi juga memberikan pengalaman berwisata tersendiri bagi pengunjung wisata yang menggunakan kereta api.