Anggapan animasi sebagai cabang seni rupa populer baru saja berkembang di Indonesia,
hal ini menyebabkan belum banyaknya acuan studi yang dapat dikembangkan dari
Indonesia sendiri. Animasi sudah jauh lebih matang di Amerika Utara dan dapat
dipelajari baik secara ilmu rupa dan secara ilmu sosial, dan dari kajian-kajian tersebut ada
kalanya hal ini dapat dijadikan sebuah pelajaran untuk mengembangkan cabang animasi
di negara yang baru memulainya seperti Indonesia. "Steven Universe", serial di saluran
Cartoon Network dari Amerika Serikat dan tayang secara internasional termasuk di
Indonesia dianggap sudah menjadi salah satu karya animasi yang berhasil
memaksimalkan guna visual sebagai pembawa pesan sosial, salah satunya adalah ide
rekonstruksi gender. Penelitian ini ingin membedah film secara rancangan karakter dan
episode dengan ilmu-ilmu visual juga mencari tahu apakah pesan yang berkenaan dengan
gender dapat sampai kepada anak-anak berusia tujuh sampai sebelas tahun. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dan sederetan teori psikologi anak dan visual; yakni teori
perkembangan kognisi milik Jean Piaget, teori budaya visual, teori mirror dan retorika
film dari Christian Metz, teori kritik seni Feldman, serta hasil riset eksplorasi diri yang
dilakukan oleh David Gauntlett. Teori-teori ini digunakan untuk menganalisa
konten-konten visual dari seri "Steven Universe" dan respon anak ketika dipertontonkan
salah satu episode seri tersebut yaitu episode "Alone Together". Setelah mencapai
konklusi dari pembedahan tersebut, hasil dicocokan dengan retorika yang ingin
disampaikan kreator dan disajikan kepada anak-anak berusia 7 sampai 11 untuk
mengetahui apakah retorika tersebut dapat menghasilkan mirror effect yang akhirnya
dapat mereka kognisikan sebagai identitas gender pada mereka. Kesimpulan yang didapat
dari penelitian adalah anak-anak berusia 7 belum dapat mengasimilasikan simbol-simbol
dan narasi yang hadir pada "Steven Universe" karena perkembangan kognisi mereka
belum memadai untuk mengolah simbol-simbol yang terlalu abstrak. Sedangkan mirror
effect terjadi pada anak-anak berusia 11 tahun di mana mereka bisa melihat ilustrasi lebih
dari komponen visual dan dapat merelasikan pengalaman dan pesan-pesan yang
disampaikan oleh "Steven Universe". Anak-anak 11 tahun sudah memiliki kemampuan
untuk melihat sesuatu lebih dari binari gender dan dapat berempati pada karakter-karakter
terlepas dari kode gender yang dimiliki.