2018_TS_PP_DWI_SYAH_FITRA_RAMADHAN_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana COVER Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Dwi Syah Fitra Ramadhan
PUBLIC yana mulyana
Generasi ketiga EGFR-TKI (Epidermal Growth Factor Receptor-Tirosin Kinese Inhibitor)
mengalami 2 mutasi resisten yaitu C797S dan L718Q. EGFR-C797S telah diatasi dengan
inhibitor alosterik yaitu EAI001. Namun, aktivitasnya pada mutasi EGFR-L718Q masih belum
diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas inhibitor allosterik
terhadap mutasi resistansi L858R / T790M / L718Q, dan untuk menyaring senyawa yang
memiliki aktivitas yang lebih baik terhadap mutasi resistensi EGFR. Tiga jenis protein mutan
dibangun menggunakan server SWISS-MODEL expasy, yaitu Mutan_A (L858R / T790M /
L718Q) sebagai target, Mutan_B (L858R / T790M) dan Mutan_C (T790M / L718Q) sebagai
kontrol. Protein EGFR dengan PDB ID 5D41 digunakan sebagai template untuk membangun
struktur protein mutan. Protein model kemudian dievaluasi, disempurnakan, dan diminimisasi.
Ligan EAI001 sebagai ligan alami di docking pada protein template dan protein mutan.
Database senyawa dari NCI Open Chemical Repository yang terintegrasi dalam webserver
Pharmit disaring berdasarkan farmakofor dan penambatan molekul. Simulasi Dinamika
Molekul dilakukan menggunakan software GROMACS selama 50 ns (nano second). Kompleks
hasil simulasi dinamika molekul dianalisis RMSD, RMSF, dan okupansi ikatan hidrogen yang
terbentuk. Tiga protein mutan berhasil dibangun. Ligan alami EAI001 yang di-docking ke dalam
protein template menunjukkan energi bebas ikatan ?11,33 kJ / mol, sementara energi
pengikatannya ke Mutan_A, Mutan_B, dan Mutan_C, adalah berturut-turut ?5,84, ?8,14, ?4,99
kJ / mol. Skrining virtual menggunakan model_4 dengan fitur Aro-Hyd-Acc & ML-Don-Acc &
ML2-Acc & ML3 dan kriteria drug-like, dari 144.104 senyawa menghasilkan 1.628 senyawa
hits. Senyawa hits tersebut kemudian disaring dengan protokol docking terpilih ke dalam protein
template, dan 14 senyawa menunjukkan aktivitas yang lebih baik dibanding ligan alami.
Senyawa-senyawa tersebut di docking ke protein Mutan_A, senyawa NSC3 menunjukkan
aktivitas terbaik. Empat kompleks di simulasikan selama 50 ns dan di analisis. Senyawa NSC3
menunjukkan kestabilan yang baik berdasarkan nilai RMSD, RMSF, dan okupansi ikatan
hidrogennya dibanding ligan alami, baik pada protein template maupun Mutan_A. Dengan
demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa inhibitor allosterik EGFR memiliki aktivitas
yang lebih rendah terhadap jenis mutan yang memiliki mutasi resisten L718Q, dan senyawa
NSC3 memiliki potensi sebagai kandidat inhibitor terhadap kedua jenis mutasi resistan T790M
dan L718Q, dengan mekanisme penghambatan melalui situs allosterik EGFR.