18319016 Sherlyna Anugerah Putri.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Penyakit demam berdarah dengue (dengue fever) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue (DENV). DENV terbagi menjadi empat serotipe yang
berbeda secara antigenik, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Di
Indonesia sendiri, kasus demam berdarah dengue mengalami peningkatan semejak
tahun 2021. Menurut penelitian Sasmono dkk. (2018). Penyebaran serotipe
terbanyak di Indonesia adalah serotipe 2 (DENV-2). Penelitian ini bertujuan untuk
merancang bioreseptor berbasis peptida untuk deteksi protein non struktural 1
(NS1) DENV-2 Indonesia secara in silico. Sekuens peptida yang digunakan berasal
dari penelitian sebelumnya oleh Aryati dkk. (2013). Penelitian dimulai dari
pembuatan desain awal peptida yang didapatkan dari sisi aktif struktur kristal
kompleks NS1 DENV-2 dengan antibodi yang tersedia di Protein Data Bank
(PDB), yang kemudian dilakukan point mutation dengan bantuan web server
BeAtMuSiC untuk meningkatkan stabilitas dan afinitasnya. Peptida tersebut
memiliki sekuens EVGYSSYYYYTSPVYLYESG. Penambatan molekuler dan
simulasi dinamika molekuler (MD) digunakan untuk menyelidiki afinitas dan
stabilitas kompleks ini. Penambatan molekuler dilakukan untuk mengamati pose
terbaik antara peptida dan protein target, yang menggunakan web server
HADDOCK. Nilai afinitas pengikatan dan konstan disosiasi (Kd) didapatkan
menggunakan web server PRODIGY. Jumlah interaksi didapatkan menggunakan
web server PDBsum. Penambatan molekuler menghasikan 3 peptida yang memiliki
ii
skor HADDOCK, afinitas pengikatan, konstanta disosiasi (Kd), dan jumlah
interaksi terbaik. Peptida tersebut adalah Mut 10
(EVGYSSYKYYTSPVYLYEWG), Mut 11 (EVYYS SYEYY TSPVY LYESG),
dan Mut 13 (EVGYSSYEYYTSPVYLYEWG). Ketiga peptida tersebut kemudian
diuji stabilitas dan afinitasnya melalui simulasi MD menggunakan GROMACS
dengan medan gaya CHARMM. Simulasi dilakukan selama 25 ns, dengan sistem
berbentuk cubic, netralisasi dengan penambahan ion Na dan Cl, suhu 300 K, dan
tekanan atmosfer 1 bar. Analisis simulasi molekuler seperti analisis RMSD,
konformasi selama simulasi, RMSF, Radius girasi, dan ikatan hidrogen
mengungkapkan variasi dalam fitur dinamika kompleks protein NS1 dan peptida
mutasi. Berdasarkan hasil simulasi MD, peptida Mut 11 menunjukkan hasil RMSD
yang paling rendah, nilai RMSF, radius girasi, dan SASA yang rendah dan stabil,
memiliki jumlah interaksi di akhir simulasi paling banyak, yaitu total 52 interaksi,
dan mampu mempertahankan strukturnya hingga akhir simulasi. Spesifisitas
peptida tersebut diuji dengan protein biomarker virus dengue serotipe lain
(DENV1, DENV-3 dan DENV-4) dan virus Zika (ZIKV). Spesifisitas diuji
menggunakan in silico melalui penambatan molekuler dan simulasi MD. Hasil
spesifisitas menujukkan bahwa peptida tersebut kurang spesifik untuk virus dengue
serotipe lain, namun cukup spesifik untuk virus lain.