digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pekalongan adalah kota kreatif yang bergabung dengan UNESCO Creative City Network pada tahun 2014 dengan warisan budaya berupa teknik batik. Pekalongan memiliki unit usaha batik terbesar di Indonesia, dan memiliki kegiatan unggulan berupa wisata belanja. Namun demikian, kegiatan wisata yang terbatas pada belanja dapat mengancam keberlanjutan budaya batik. Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut, maka penelitian ini ditujukan untuk melakukan simulasi peningkatan fasilitas wisata kawasan sebagai destinasi wisata kreatif yang dapat memajukan kebudayaan batik, sekaligus menjadi sumber pendapatan baru bagi Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah mix-method, di mana metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menjabarkan karakter kawasan sebagai cluster kreatif dan aktivitasnya, serta metode kuantitatif untuk simulasi pengembangan fasilitas wisata kreatif dengan analisis space syntax. Pengembangan fasilitas yang memperhatikan karakteristik kawasan dapat disusun dalam pola spasial tertentu untuk menarik wisatawan.