digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2019_TA_PP_MEGA_ANNISA_AULIA_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MEGA_ANNISA_AULIA_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MEGA_ANNISA_AULIA_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MEGA_ANNISA_AULIA_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MEGA_ANNISA_AULIA_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Asam urat merupakan produk akhir utama metabolisme purin dalam tubuh. Pada manusia, asam urat dihasilkan baik dari proses pencernaan makanan yang mengandung purin maupun sintesis purin nukleotida. Umumnya senyawa tersebut ditemukan dalam cairan tubuh, seperti serum, darah, serta urin, dan sebagian besar dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal melalui eksresi urin. Pada kondisi sehat, konsentrasi asam urat dalam serum berkisar antara 0,2-0,5 mM, sedangkan dalam eksresi urin berkisar antara 1,4-4,4 mM. Tingkat konsentrasi asam urat dalam tubuh yang berada di atas kisaran normal mengindikasikan gejala dari beberapa penyakit, seperti radang sendi, hiperurisemua, dan pneumonia. Pada penelitian ini telah berhasil dikembangkan metode analisis asam urat secara voltammetri dengan menggunakan elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan lapisan molecularly imprinted polymer. Proses modifikasi dilakukan dengan cara elektropolimerisasi menggunakan metil jingga sebagai monomer dan asam urat sebagai analit. Asam urat diukur menggunakan teknik voltammetri diferensial pulsa (DPV) dalam PBS 0,1 M pH 7 pada rentang potensial -0,2 – 0,8 V dengan laju pindai 10 mV/s. Hasil pengukuran elektroda pasta karbon yang dimodifikasi memiliki keberulangan yang baik, rentang kerja linier pada konsentrasi 1-100 µM, dan limit deteksi sebesar 0,93 µM. Berdasarkan analisis laju pindai menunjukkan bahwa proses transfer elektron dikontrol oleh proses difusi. Analisis sampel asam urat dalam urin menunjukkan persen perolehan kembali sebesar 92,85-98,77%.