digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2010_TA_PP_UNTUNG_TRIADHI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_UNTUNG_TRIADHI_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_UNTUNG_TRIADHI_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_UNTUNG_TRIADHI_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_UNTUNG_TRIADHI_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_UNTUNG_TRIADHI_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Maltosa adalah karbohidrat yang banyak digunakan dalam industri pangan. Maltosa dapat diperoleh dari hidrolisis pati. Pemisahan pati dan maltosa telah banyak dikembangkan. Perbedaan ukuran yang besar antara pati dan maltosa dapat digunakan sebagai dasar pemisahan. Dalam penelitian ini telah dibuat membran berbahan dasar PMMA (polymethylmetacrylate) dan kitosan dengan menggunakan pelarut asam format. Membran dengan komposisi PMMA 20% (w/w) dan kitosan 2% (w/w) memberikan rejeksi terhadap pati berkisar 92 – 97% dan rejeksi terhadap maltosa berkisar 0 – 9% pada tekanan operasi 3 bar. Selain itu, terhadap larutan cetak membran dengan komposisi yang sama juga dilakukan inversi fasa dalam air bersuhu rendah. Inversi fasa dalam air bersuhu ruang memberikan rejeksi membran yang lebih baik jika dibandingkan dengan membran yang mengalami inversi fasa dalam air pada suhu rendah (10 0C). Membran yang diperoleh selanjutnya dikarakterisasi dengan spektrofotometer inframerah untuk analisis gugus fungsi, Scanning Electron Microscope (SEM) untuk analisis morfologi membran, dan analisis sudut kontak untuk mempelajari hidrofilisitas permukaan membran.