2010_TA_PP_THERECIA_SAKTIANA_PUTRI_SIHOMBING_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Latifa Noor
2010_TA_PP_THERECIA_SAKTIANA_PUTRI_SIHOMBING_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_THERECIA_SAKTIANA_PUTRI_SIHOMBING_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_THERECIA_SAKTIANA_PUTRI_SIHOMBING_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_THERECIA_SAKTIANA_PUTRI_SIHOMBING_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_THERECIA_SAKTIANA_PUTRI_SIHOMBING_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_THERECIA_SAKTIANA_PUTRI_SIHOMBING_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_THERECIA_SAKTIANA_PUTRI_SIHOMBING_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Latifa Noor
Korosi adalah penurunan kualitas logam akibat interaksi yang terjadi antara logam atau campuran logam dengan lingkungannya. Salah satu cara pengendalian korosi pada permukaan bagian dalam baja karbon pengalir minyak mentah dan gas alam dengan meinjeksikan inhibitor korosi ke dalam larutan korosif. Pada penelitian kali ini, inhibitor yang digunakan adalah asam salsilat (1) dan aspirin (2). Penggunaan kedua inhibitor ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengubahan gugus fenolik dari
1 menjadi 2 terhadap kinerja inhibisi korosi. Aspirin adalah senyawa organik yang berpotensi menjadi inhibitor korosi karena memiliki elektron phi pada ikatan rangkap terkonjugasi dan memiliki gugus yang bersifat sebagai pendorong elektron sehingga meningkatkan interaksi dengan permukaan logam. Sintesis 2 dilakukan dengan metode Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS). Senyawa 2 dikarakterisasi menggunakan pengujian kualitatif menggunakan larutan FeCl3 menunjukan uji negatif
dengan menghasilkan larutan campuran berwarna coklat, titik leleh senyawa 2 adalah 133oC,
pengukuran massa senyawa 2 menggunakan spektrum HRMS TOF ES [M-H+] menghasilkan rumus molekul C9H7O4 dengan massa molekul 179,0375 dan pengukuran Spektrum 1H-NMR dan 13C-NMR memastikan bahwa senyawa yang diperoleh adalah aspirin.Uji inhibisi korosi senyawa 1 dan 2
dilakukan dengan metode EIS dan Tafel. Diperoleh efisiensi inhibisi maksimum senyawa 1 pada
konsentrasi 40 ppm dan suhu 45?C sebesar 83,58%, serta senyawa 2 pada konsentrasi 40 ppm dan
suhu 25?C sebesar 85,77%. Diperoleh energi aktivasi sebelum penambahan inhibitor sebesar 24,34 kJ/mol. Keberadaan senyawa 1 dan 2 meningkatkan energi aktivasi menjadi 29,13 kJ/mol dan 30,82 kJ/mol. Penggantian gugus fungsi hidroksi dalam 1 menjadi 2 menunjukkan adanya peningkatan sifat efisiensi inhibisi korosi senyawa 2 dibandingkan 1 pada baja karbon dalam lingkungan bufer asetat pH 4,2 suhu kamar.
Perpustakaan Digital ITB