2010_TA_PP_OCTIA_FLOWERI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_OCTIA_FLOWERI_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_OCTIA_FLOWERI_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_OCTIA_FLOWERI_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_OCTIA_FLOWERI_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_OCTIA_FLOWERI_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Menipisnya cadangan energi fosil telah menyebabkan pencarian sumber energi alternatif menjadi sangat penting untuk dilakukan. Dari sekian banyak sumber energi alternatif yang tengah diteliti potensinya, sel bahan bakar padatan (SOFC) memiliki potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan energi dunia. Material berstruktur apatit La9,33(SiO4)6O2 sekarang ini tengah intensif diteliti untuk diaplikasikan sebagai elektrolit padat pada SOFC. Material ini memiliki nilai konduktivitas yang baik pada temperatur kerja sedang (600-800
OC) sehingga diharapkan dapat menggantikan kerja material elektrolit lain yang biasanya hanya dapat bekerja baik pada temperatur tinggi. Pada umumnya sintesis material ini kurang ekonomis karena dilakukan dengan metode reaksi fasa padat yang membutuhkan suhu reaksi
yang sangat tinggi (1300 OC selama 48 jam). Oleh karena itu, pada penelitian ini dipilih metode hidrotermal yang memiliki suhu reaksi yang lebih rendah. Selain itu dipelajari subtitusi atom Si dengan Al yang diharapkan dapat meningkatkan konduktivitas ioniknya. Pada penelitian ini senyawa La9,33Si6-xAlxO26-x/2 dengan x= 0; 0,5; 1; dan 1,5 disintesis dengan menggunakan metode reaksi hidrotermal pada suhu 260 OC selama 72 jam dan
dihasilkan fraksi volume fasa apatit yang dominan. Pengukuran konduktivitas ionik menunjukkan bahwa konduktivitas maksimum pada suhu 500 OC dimiliki oleh sampel x= 1 dengan nilai konduktivitas 3,65x10-4 S/cm.
Perpustakaan Digital ITB