2010_TA_PP_MUTIARA_EFFENDI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_MUTIARA_EFFENDI_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_MUTIARA_EFFENDI_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_MUTIARA_EFFENDI_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_MUTIARA_EFFENDI_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_MUTIARA_EFFENDI_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Monasit telah menjadi mineral berharga karena kandungan unsur tanah jarang (UTJ) di dalamnya. Pada saat ini, hampir semua barang diproduksi menggunakan UTJ sebagai salah satu bahan utamanya. Beberapa contohnya adalah magnet NdFeB, keramik berwarna, layar X-ray, dsb. Pemisahan masing-masing UTJ adalah masalah terpenting dalam penanganan unsur-unsur ini. Kemiripan sifat fisika dan kimianya adalah permasalahan yang sangat penting dalam tahap pemisahannya. Selain pemisahan, tahapan lain yang cukup penting dalam penanganan material ini adalah tahap destruksi atau pelarutan. Tahap ini menjadi penting karena UTJ monasit harus diekstrak secara maksimal dalam suatu larutan agar proses pemisahan mudah dilakukan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan kondisi optimum pelarutan pasir monasit Bangka di dalam asam menggunakan pemanas microwave. Variabel yang digunakan dalam optimasi adalah jenis asam kuat yang digunakan (HCl, HNO3, H2SO4, dan HCl:HNO3 3:1), konsentrasi asam (1M-6 M), dan ukuran partikel monasit (100 mesh, 140 mesh, dan 230 mesh). Efisiensi destruksi dievaluasi berdasarkan jumlah UTJ yang berhasil dilarutkan dalam asam. Konsentrasi UTJ sebelum destruksi diukur menggunakan fluoresensi sinar-X (XRF), sedangkan UTJ hasil destruksi dikomplekskan dengan alizarin sulfonat dan diukur absorbansinya menggunakan spektrometer UV-vis. Kondisi optimum diperoleh ketika pasir monasit berukuran
140
Perpustakaan Digital ITB