digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



2019_TS_PP_NOVITA_SARI_SINAMBELA_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TS_PP_NOVITA_SARI_SINAMBELA_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TS_PP_NOVITA_SARI_SINAMBELA_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TS_PP_NOVITA_SARI_SINAMBELA_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan



Indonesia adalah produsen terbesar minyak sawit. Minyak sawit memiliki penanan penting pada industri makanan, bahan kimia dan kosmetik. Sintesis senyawa turunan minyak sawit sangat penting untuk meningkatkan nilai ekonomi minyak sawit. Epoksida minyak sawit (Epoxidized Palm Oil atau EPO) adalah salah satu produk turunan minyak sawit. EPO memiliki peran penting dalam industri pelapisan, pelumas dan bahan perekat. EPO pada umumnya diproduksi dengan mengoksidasi ikatan karbon rangkap pada rantai trigliserida minyak sawit menggunakan hidrogen peroksida dibantu dengan asam mineral dan pelarut organik. Proses sintesis ini bersifat eksotermik menyebabkan penurunan selektifitas hasil epoksida akibat proses pembukaan cincin epoksida. Penggunaan asam mineral juga bersifat korosif pada reaktor yang digunakan. Penelitian ini memaparkan formulasi sintesis epoksida tanpa penggunaan pelarut dan asam mineral. Reaksi epoksidasi dibantu oleh katalis kompleks vanadil ?-diketonat dengan seri ligan (i) VO(acac)2; (ii) VO(bzac)2; (iii) VO(bzbz)2; (iv) VO(bztf)2. Tersier butil hidroperoksida (TBHP) digunakan sebagai senyawa pengoksidasi. Kajian katalitik reaksi epoksidasi juga dilakukan dengan berbagai jenis oksida logam (ZnO, MgO, ZrOCl2, V2O3, V2O5 dan MoO3) untuk mengevaluasi karakter logam okso yang bersesuaian dengan reaksi. Hasil evaluasi terhadap logam okso ditemukan bahwa reaksi epoksidasi dapat berjalan dengan baik dengan ion logam yang dapat dioksidasi dengan memiliki minimum satu ligan okso, sedangkan logam dengan bilangan oksidasi maksimum dapat menjadi katalis apabila memiliki setidaknya dua ligan okso. Epoksidasi minyak sawit diprediksi melewati reaksi transfer elektron tunggal. Hasil pengukuran voltametri siklik terhadap kompleks vanadil ?-diketonat menunjukan bahwa tranfer satu elektron dapat terjadi pada kompleks ini. Pengukuran Vis-NIR terhadap kompleks katalis menunjukan perubahan bilangan oksidasi kompleks setelah ditambahkan oksidator TBHP. Hasil ini menjelaskan bahwa reaksi epoksidasi minyak sawit melalui tahapan oksidasi ion logam vanadium. Optimasi parameter reaksi menunjukan bahwa reaksi berlangsung optimal pada temperatur 70?C, waktu reaksi 7 jam dengan konsentrasi katalis 0,14 mol% dan 1,14 mol eq. oksidator TBHP 70%. Pengamatan reaksi pada waktu lama menunjukkan terbentuknya produk pembukaan cincin epoksida. Penelitian lanjutan dilakukan dengan mengganti sumber oksigen menggunakan gas O2. Hasil studi menunjukan bahwa mengubah oksidator TBHP menjadi gas O2 dapat menghasilkan epoksida dengan dua konformasi yang berbeda yaitu trans dan cis epoksida.