digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lignin merupakan salah satu komponen dalam kayu yang berfungsi untuk mengokohkan batang pohon. Dalam industri kertas, lignin harus dihilangkan agar kertas menjadi putih, stabil warnanya, tidak kehilangan kekuatan dan derajat putihnya selama penyimpanan. Pemutihan pulp konvensional umumnya melibatkan senyawa klor murni. Cara ini sudah mulai ditinggalkan karena residunya mengandung senyawa klor organik berupa dioksin dan furan yang berbahaya dan beracun bagi manusia dan lingkungan. Xilan merupakan hemiselulosa yang tersusun atas residu 1,4-?-D-xilopiranosa. Hemiselulosa ini banyak terkandung dalam limbah pertanian seperti tongkol jagung. Xilan dapat didegradasi oleh beberapa organisme, salah satunya adalah rayap. Organisme ini dapat mendegradasi xilan dengan memproduksi enzim- enzim xilanolitik atau bersimbiosis dengan organisme lain yang dapat memproduksi enzim-enzim tersebut. Endo-?-1,4-xilanase atau endoxilanase merupakan salah satu dari enzim-enzim xilanolitik utama pendegradasi struktur kompleks xilan selain ?-xilosidase, asetilxilanesterase, ?-arabinofuronosidase, dan ?-glukurnosidase. Endoxilanase menghidrolisis ikatan ?-1,4-xilopiranosa sekaligus membuat rantai lignin menjadi lebih sederhana. Penggunaan xilanase dan hipoklorida sebagai pemutih pulp berkembang luas dan pengaruhnya terhadap lingkungan relatif kecil dibandingkan dengan senyawa klor murni. Dalam penelitian ini xilanase yang diproduksi berasal dari bakteri Staphylococcus sp. yang diisolasi dari rayap pekerja Reticulitermes santonensis. Isolat ditumbuhkan dalam media yang mengandung xilan dari tongkol jagung selama 22 jam. Xilanase yang dihasilkan memiliki aktivitas 3,7 U/mL. Pulp yang digunakan berasal dari Acacia mangium yang dimasak dalam kondisi suhu 165oC selama 1,5 jam. Pada proses pemutihan, perlakuan dengan xilanase terhadap pulp kraft A. mangium dilakukan sebelum tahap H0EH1H2, dengan konsistensi pulp 10%, temperatur 60oC, pH 6 dan waktu reaksi 60 menit, dan variasi xilanase 0; 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 mg/g pulp. Bilangan kappa yang diperoleh dari pengukuran pada pulp sebelum proses pemutihan adalah 17,76; 16,45; 15,29; 14,52 dan 16,41 masing-masing untuk konsentrasi xilanase 0; 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 mg/g pulp dalam kondisi pre-bleaching optimum 60oC dan lama inkubasi 3 jam. Varian dengan konsentrasi xilanase 1,5 mg/g pulp menunjukkan adanya penurunan bilangan kappa sehingga kondisi tersebut merupakan kondisi optimum untuk proses pemutihan kertas. Kadar lignin pada keadaan awal, setelah pre-bleaching, dan bleacing dengan perlakuan xilanase masing-masing adalah 28,53; 25,66; dan 15,29% sedangkan untuk pulp tanpa perlakuan xilanase masing-masing adalah 28,53; 28,36; dan 21 67%.