Perpustakaan Digital ITB

Alga merah Porpyridium cruentum menghasilkan pigmen-pigmen fotosintesis seperti klorofil, karotenoid, dan biliprotein. Pigmen-pigmen fotosintesis P. cruentum dapat diaplikasikan dalam industri komersial, diantaranya sebagai suplemen makanan, antioksidan, pewarna pangan dan kosmetik, dan penanda fluoresens. Pigmen fotosintesis juga dapat diaplikasikan untuk pemeka sel surya, di mana pigmen tersebut berperan membantu penyerapan energi foton dan meneruskannya dalam bentuk aliran elektron dalam sel surya. Pada penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pigmen-pigmen fotosintesis dari mikroalga laut P. cruentum sebagai pemeka sel surya. Tahapan penelitian meliputi produksi biomassa mikroalga laut P. cruentum, ekstraksi pigmen-pigmen fotosintesis dari biomassa, identifikasi pigmen dengan kromatografi lapis tipis dan SDS-PAGE, pemurnian pigmen menggunakan kromatografi kolom, karakterisasi pigmen menggunakan spektrofotometer UV- sinar tampak, pembuatan sel surya yang dipeka pigmen, dan uji kinerja sel surya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P. cruentum dengan kerapatan sel awal 107 sel/mL yang ditumbuhkan dalam medium Walne selama 10 hari menghasilkan kerapatan biomassa basah sebesar 9,711 g/L kultur. Biomassa mikroalga kering yang diekstrak dengan aseton dilanjutkan dengan pemurnian menggunakan kromatografi kolom silika 7731 dengan eluen n-heksan-aseton (7:3 v/v) menghasilkan pigmen-pigmen fotosintesis murni yang diidentifikasi sebagai ?- karoten, klorofil a, feofitin a, dan zeasantin. Sedangkan pigmen pikoeritrin, pikosianin, dan alopikosianin didapatkan dari hasil ekstraksi biomassa dengan bufer fosfat (pH 7,2). Karakteristik puncak serapan pigmen adalah klorofil a (pada 430 dan 662 nm), feofitin a (pada 410 dan 666 nm), ?-karoten (pada 452 dan 478 nm), zeasantin (pada 450 dan 478 nm), pikoeritrin (pada 545 dan 565 nm), pikosianin (pada 620 nm); dan alopikosianin (pada 670 nm). Konsentrasi klorofil a, karotenoid total (?-karoten dan zeasantin), pikoeritrin, pikosianin, dan alopikosianin berturut-turut sebesar 5,37, 1,68, 0,06, 0,014, dan 0,002 µ g/mL. Hasil pengukuran kinerja sel surya yang dipeka pigmen menunjukkan bahwa pigmen pemeka baik dalam bentuk ekstrak kasar maupun klorofil a murni memberikan efek fotovolta dengan efisiensi masih relatif rendah.