digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Grafena merupakan lapisan carbon dua dimensi (2D) berbentuk sarang lebah yang terdiri dari dua segitiga yang saling tumpang tindih. Material tertipis setebal 1 molekul ini memiliki sifat elektrik dan thermal yang baik begitu juga sifat mekanik dan kekerasannya. Beberapa metode untuk mensintesis grafena antara lain mechanical exfoliation, chemical exfoliation dari grafit, dekomposisi silikon karbida dan chemical vapour deposition (CVD). Bagaimanapun juga produksi massal grafena dengan kualitas yang baik masih merupakan tantangan. Beberapa metode tidak cocok untuk diterapkan dalam skala industri. Dalam hal ini, kami bekerja dalam produksi grafena dari 1,1?-bifenil-4-tiol (BPT) self-assembled monolayers (SAMs) yang dipolimerisasi dan kemudian dipanaskan untuk mendapatkan alotrop karbon 2D. SAM mengandung sejumlah karbon yang diharapkan dapat menutupi seluruh permukaan substrat secara merata, sehingga menghindari defect akibat terbentuknya beberapa titik nukleasi yang berbeda. Data sudut kontak untuk tembaga yang telah dielektropolisis dan SAM BPT yang telah mengikat pada elektropolisis tembaga adalah 39,6o and 96,4o, memberikan konfirmasi bahwa molekul BPT telah berhasil mengikat substrat. Hasil XPS dari „sampel segar? menunjukkan puncak C1s pada binding energy (BE) 284,6 eV disebabkan adanya karbon aromatis sedangkan komponen lain terletak pada BE 285,6 eV disebabkan ikatan karbon-sulfur. Rasio C/S dari sampel segar adalah 12,01 dengan puncak S2p terletak pada BE 162,9 eV berasal dari ikatan sulfur- tembaga. Setelah dipanaskan, puncak C1s menunjukkan komponen pada 284,6 eV dan 285,3 eV yang berasal dari ikatan C-C dan C-O-C, puncak lainnya berasal dari ikatan karbon-oksigen. Tidak adanya puncak sulfur pada sampel setelah dipanaskan menunjukkan bahwa sulfur telah berhasil dihilangkan dari sampel.