Membran polisulfon (PSf) memiliki sifat mekanik yang baik tetapi hidrofobisitas membran tersebut sangat tinggi sehingga fluks yang dihasilkan rendah. Membran selulosa asetat (CA) memiliki hidrofilisitas yang tinggi tetapi kekuatan mekanik membran tersebut rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hidrofilisitas dan kekuatan mekanik membran dengan mencampur polisulfon dan selulosa asetat. Pembuatan membran campuran polisulfon dan selulosa asetat dengan penambahan aditif poli(etilen glikol) (PEG400) dalam pelarut N-metil-2-pirolidon (NMP) dilakukan menggunakan teknik inversi fasa
jenis presipitasi immersi dengan konsentrasi polimer sebesar 18 % ? ? , PEG400
18 % ? ?, dan NMP 64 % ? ?. Membran dengan komposisi 50% dan 75% CA
memiliki sifat fisik yang sangat rapuh sehingga penentuan kondisi optimum
membran PSf-CA dilakukan pada komposisi 0-25% dan 90-100% CA. Karakterisasi membran meliputi pengukuran fluks air, % rejeksi, sudut kontak, kekuatan mekanik, dan analisis morfologi membran. Hasil yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi komposisi CA pada membran, maka sudut kontak membran semakin kecil yang berarti bahwa hidrofilisitas membran semakin meningkat. Dengan demikian fluks air, jumlah dan ukuran pori meningkat, tetapi kemampuan rejeksi membran dan sifat mekanik membran semakin rendah. Morfologi membran menunjukkan struktur pori berbentuk asimetrik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi optimum dihasilkan oleh membran
dengan komposisi 10% CA yang memiliki nilai fluks air sebesar 104,36 ± 43,42
L.m-2.jam-1 dan rejeksi dekstran 2000 kDa sebesar 79,73 ± 3,54% pada tekanan
operasional sebesar 1,5 atm serta tensile strength sebesar 7,41 ± 0,59 MPa.
Perpustakaan Digital ITB