Asam askorbat (AA) atau dikenal juga sebagai vitamin C merupakan salah satu nutrien organik penting bagi kesehatan tubuh. Kegunaan asam askorbat di antaranya adalah untuk pencegahan dan pengobatan penyakit scurvy, memperkuat imunitas terhadap infeksi. Asam askorbat juga dapat mencegah oksidasi (antioksidan), serta sebagai donor elektron untuk beberapa reaksi hidroksilasi enzim dalam tubuh. Kebutuhan asam askorbat menurut angka kecukupan gizi atau Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah 75 mg/hari untuk wanita dan 90 mg/hari untuk pria. Karena asam askorbat sangat penting bagi manusia maka diperlukan metode analisis asam askorbat yang akurat. Beberapa metode analisis asam askorbat yang telah dikembangkan seperti High Performance Liquid Chromatography (HPLC), Gas Chromatography/ Mass Spectrometry (GC/MS), Flow Injection Analysis (FIA), spektrofotometri, titrasi iodometri, dan fluorometri. Namun, metode tersebut memerlukan perlakuan khusus, penggunaan reagen kimia yang banyak, peralatan yang digunakan untuk analisis relatif mahal, dan sensitivitas relatif rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan metode voltammetri untuk penentuan kandungan asam askorbat dengan modifikasi elektroda pasta karbon. Metode voltammetri memiliki beberapa kelebihan seperti sensitivitas yang baik, waktu analisis relatif cepat, dan biaya analisis relatif murah. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi elektroda pasta karbon dengan dua jenis lapisan polimer yaitu non-imprinted polimetilen biru (NIP) dan molecularly imprinted polimetilen biru (MIP). EPK yang dimodifikasi ini (EPK-PMBMIP) memberikan aktivitas elektrokatalitik yang baik pada pengukuran asam askorbat di dalam larutan buffer fosfat 0,1 M pH 3. Kinerja elektroda dilakukan secara amperometri. Uji kebolehulangan pengukuran dengan EPK-PMBMIP memberikan persen RSD sebesar 4,35% (n=10). Kurva kalibrasi dipelajari dalam empat rentang konsentrasi, meliputi rentang konsentrasi
2-10 µM; 20-100 µM; 0,2-1 mM; dan 2-10 mM, dengan rentang linear
konsentrasi 2-10 µM dan limit deteksi 1,37 µM. Pengaruh senyawa pengganggu yang diteliti menunjukkan bahwa dopamin (DA) dan asam urat (UA) tidak memberikan gangguan terhadap pengukuran arus oksidasi AA. Persen perolehan kembali asam askorbat diperoleh berkisar antara 99,35% - 102,51% menunjukkan keakuratan metode yang baik. Penentuan kandungan asam askorbat dengan EPK-PMBMIP dalam sampel nyata menunjukkan hasil yang baik. Hasil yang diperoleh secara amperometri sesuai dengan hasil yang diperoleh secara spektrofotometri UV-Vis.
Perpustakaan Digital ITB