digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018_TA_PP_FARAH_FITRIA_SARI_1-COVER.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_FARAH_FITRIA_SARI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_FARAH_FITRIA_SARI_1-BAB_II.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_FARAH_FITRIA_SARI_1-BAB_III.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_FARAH_FITRIA_SARI_1-BAB_IV.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_FARAH_FITRIA_SARI_1-BAB_V.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_FARAH_FITRIA_SARI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

Dewasa ini, green synthesis dari partikel perak berukuran nanometer telah dieksploitasi secara intensif oleh banyak ilmuwan karena metode ini sederhana, murah, dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini, madu hutan Indonesia digunakan sebagai agen pereduksi dan stabilisator dalam pembuatan partikel perak berukuran nanometer karena madu terkenal sebagai sumber yang kaya akan monosakarida dan polifenol. Dalam penelitian ini konsentrasi madu hutan dan AgNO3 masing-masing divariasikan dari 0,43 ke 8,6 %w/v dan 0,0005 ke 0,05 M untuk menemukan kondisi optimal untuk pembuatan partikel perak berukuran nanometer yang homogen. Hasil Dynamic Light Scattering results memperlihatkan bahwa partikel perak yang lebih kecil dan seragam didapat dengan mengurangi konsentrasi AgNO3 dan meningkatkan konsentrasi madu hutan. Partikel perak berukuran paling kecil dengan bentuk paling seragam didapat pada 8,6 %w/v madu hutan dan 0,0005 M AgNO3 dengan rata-rata ukuran partikel 117.5 nm. Fenomena surface plasmon resonance yang diidentifikasikan dengan Spektroskopi UV-Vis memperlihatkan bahwa ukuran lebih kecil dari partikel perak bisa didapat pada konsentrasi AgNO3 yang lebih renah. Transmission Electron Microscopy memperlihatkan bahwa partikel perak berukuran nanometer dengan ukuran 10 nm telah berhasil dibuat.