digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabilla Ghina Zavitri
PUBLIC Irwan Sofiyan

Nanopartikel zinc oxide (ZnO NP) merupakan nanopartikel berbasis logam oksida dengan kemampuan semikonduktor, aktivitas katalitik tinggi dengan stabilitas yang baik serta tergolong tidak toksik sehingga dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan, salah satunya sebagai agen anti-inflamasi. Produksi nanopartikel umumnya dilakukan dengan metode tradisional memanfaatkan senyawa kimia karsinogenik/toksik dan energi tekanan/radiasi tinggi yang dianggap kurang ramah lingkungan. Green synthesis merupakan metode alternatif lain yang memanfaatkan agen biologis seperti mikroorganisme, fungi, dan tanaman untuk menyintesis nanopartikel. Penggunaan ekstrak tanaman dinilai memiliki biaya produksi relatif murah dan prosesnya lebih sederhana. Pisang tongka langit (Musa troglodytarum L.) merupakan jenis pisang endemik Maluku dan Gunung Galunggung yang secara tradisional memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan senyawa karotenoid dan senyawa bioaktif lainnya memiliki potensi sebagai agen penyintesis garam prekursor ZnO NP dan menstabilkan nanopartikel (capping agent) selama proses sintesis. Begitu pula dengan pisang cavendish (Musa acuminata Cavendish Subgroup) yang sudah banyak digunakan untuk sintesis metal oksida nanopartikel, khususnya bagian kulit pisangnya. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis ZnO NP dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak air pisang tongka langit (PTLA), ekstrak metanol pisang tongka langit (PTLM), ekstrak air pisang cavendish (PCVA), dan ekstrak metanol pisang cavendish (PCVM), serta untuk mengetahui kemampuan nanopartikel hasil sintesis sebagai agen anti-inflamasi yang diujikan pada larva zebrafish (Danio rerio). Zebrafish dipilih menjadi hewan model karena memiliki respon fisiologis serupa dengan manusia serta pemeliharaannya tergolong mudah dan murah. Adapun tahapan-tahapan penelitian ini meliputi identifikasi senyawa bioaktif ekstrak PTLA, PTLM, PCVA, dan PCVM menggunakan uji fitokimia kualitatif dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC–MS); karakterisasi ZnO NP hasil sintesis menggunakan UV-Vis DRS, X-ray fluorescence (XRF), X-ray diffraction (XRD), zetasizer/particle size analyzer, scanning electron microscopy (SEM), serta fourier transform infrared (FTIR); uji toksisitas ZnO NP hasil sintesis pada embrio zebrafish; serta skrining awal aktivitas anti-inflamasi ZnO NP hasil sintesis pada larva zebrafish dengan melihat migrasi neutrofil, makrofag, dan luas area regenerasi sirip kaudal pada 4 jam dan 48 jam pasca pemotongan sirip kaudal. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh ZnO NP berhasil disintesis dengan identifikasi puncak serapan pada panjang gelombang 364—372 nm yang merupakan karakteristik dari ZnO NP. Seluruh ZnO NP yang disintesis memiliki struktur kristal utama wurtzite heksagonal dengan rentang diameter kristal 14—15 nm. Seluruh ZnO NP yang terbentuk juga memiliki rentang diameter morfologi 43-301 nm dengan morfologi yang teramati ialah flower-shaped, spherical-like, dan snowflakes. Rerata diameter ZnO NP pada larutan berada direntang 134—689 nm dengan muatan permukaan pada rentang -29.6 hingga -42.4 mV. Spektrum FTIR dari seluruh ekstrak dan ZnO NP menggambarkan gugus fungsi dari senyawa fenolik, protein, asam karboksilat, flavonoid, tanin, dan pektin yang mungkin terlibat proses sintesis ZnO NP. Hasil uji toksisitas pada embrio zebrafish menunjukkan nilai LC50 sebesar; ZnO NP PTLA 5.65 mg/L; ZnO NP PTLM 16.28 mg/L; ZnO NP PCVA 9.47 mg/L; ZnO NP PCVM 8.17 mg/L. Skrining awal aktivitas anti-inflamasi pada larva zebrafish memperlihatkan jumlah rerata neutrofil dengan seluruh ZnO NP hasil sintesis (LC- 25) secara signifikan (P ? 0,05) lebih rendah dibandingkan kontrol negatif (medium E3) pada 4 jam pasca pemotongan sirip kaudal, serta relatif lebih rendah pada 48 jam pasca pemotongan sirip kaudal. Seluruh ZnO NP hasil sintesis juga memperlihatkan daya hambat migrasi makrofag menuju area luka yang serupa dengan perlakuan dexamethasone 200 ?M pada 4 dan 48 jam pasca pemotongan sirip kaudal larva zebrafish. Area regenerasi sirip kaudal larva zebrafish seluruh ZnO NP hasil sintesis juga mengalami penurunan yang signifikan (P ? 0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif, yang mungkin terpengaruh akibat penghambatan migrasi neutrofil dan makrofag pada situs luka. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ZnO NP berhasil disintesis menggunakan ekstrak air pisang tongka langit (PTLA), ekstrak metanol pisang tongka langit (PTLM), ekstrak air pisang cavendish (PCVA), dan ekstrak metanol pisang cavendish (PCVM) dengan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan hasil skrining awal potensi ZnO NP hasil green synthesis dari berbagai ekstrak pisang sebagai agen antiinflamasi.